TEMPO.CO, Jakarta - Begitu melihat tarif uang kuliah tunggal atau UKT yang dia terima di Universitas Riau atau Unri, perasaan Qika berkecamuk. Dia khawatir orang tuanya tak sanggup membiayai kuliahnya. Qika mendapatkan UKT kelompok 6 sebesar Rp 6,1 juta di Program Studi Bimbingan Konseling.
Ibu Qika terkejut ketika mengetahui biaya yang harus dibayar. Bahkan, Ibunya sampai menangis. Dia tak menyangka anaknya bisa mendapatkan UKT setinggi itu. Padahal, ayah Qika hanyalah guru honorer dengan upah Rp 1,5 juta sebulan. Sedangkan ibu Qika adalah pedagang makanan dan minum yang penghasilannya tak menentu.
"Ibu saya bilang, 'kok tinggi banget ka. Kamu berapa isi penghasilan?' Aku jawab sesuai penghasilan. Ibu langsung ke kamar, menangis. Saya bingung," kata Qika kepada Tempo.
Melihat reaksi orang tuanya itu, perempuan berusia 17 tahun tersebut sempat berpikir untuk mundur sebagai mahasiswa baru di Unri. Qika tak ingin menambah beban ekonomi orang tua. Apalagi, orang tuanya masih harus menghidupi dua adik Wika.
"Belum biaya sewa rumah masih nyicil, belum kebutuhan sehari-hari, belum biaya pesantren adik saya," kata Qika.
Qika pasrah. Dia tak tahu dari mana bisa mendapatkan uang. Batas waktu pembayaran UKT hanya lima hari setelah informasi penetapan UKT. Qika bingung untuk mencari dana dalam waktu sesingkat itu.
"Saya cuma bisa bantu dengan jualan makanan dan minuman ringan di rumah. Awalnya jual satu jenis makanan jadi lima jenis," kata Qika.
Asanya untuk bisa kuliah di Unri begitu besar. Apalagi, dia diterima di Unri lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Qika merasa sangat kecewa dengan keputusan Unri yang menaikan UKT. Ia merasa dijebak karena UKT naik setelah dirinya diterima di Unri.
"Saya juga mempertimbangkan jarak rumah memilih Unri. Biaya lebih terjangkau," kata Qika.
Meski begitu, Qika sempat berharap dengan aksi unjuk rasa mahasiswa Unri pada Selasa, 14 Mei 2024 yang memprotes kenaikan UKT. Unjuk rasa itu menuntut penurunan UKT. Usai unjuk rasa itu, Rektor Unri, Sri Indarti mengubah kebijakan soal UKT.
UKT di Unri semula ada 12 kelompok UKT. Banyaknya kelompok UKT ini mempengaruhi besaran sehingga tarif UKT menjadi naik. Pasca unjuk rasa, rekrorat memutuskan menurunkan kelompok UKT menjadi 7. "UKT saya turun menjadi golongan 5 sebesar Rp5,8 juta," kata Qika.
Meski begitu, Qika mengaku masih berat untuk membayarnya. Namun, orang tua mengusahakan uang supaya Qika bisa tetap kuliah. Semester berikutnya, Qika akan mengajukan penurunan UKT. "Saya akan lakukan banding di semester nanti," kata Qika.
Pilihan Editor: Tak Puas dengan Pernyataan Nadiem soal UKT, BEM SI Ancam Mogok Kuliah