TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE pada Kamis, 23 Mei 2024, sebanyak 40 bhikkhu atau biksu melaksanakan ritual thudong menuju ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Para biksu itu berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia itu dilepas dengan rangkaian ritual di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Cipayung, Jakarta Timur, pada Selasa malam, 14 Mei 2024.
Para Biksu Thudong telah sampai di Taman Wisata Candi Borobudur pada Senin kemarin, 20 Mei 2024, setelah melakukan perjalanan dari Semarang untuk menyambut perayaan Waisak 2024 di Borobudur.
Masyarakat semua agama ikut tabur bunga
Ketua Biksu Thudong 2024 Kamsai Sumano Mahathera menjelaskan, para biksu berjalan dari Semarang sampai Candi Borobudur berjarak kurang lebih 60 kilometer.
"Kami dari Thailand, Malaysia, Singapura, kemudian tambah Indonesia dan Korea," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Ia menceritakan, selama thudong ini merasa banyak hal baru, yakni berjalan 60 kilometer, kemudian diundang untuk mampir sekolah, kecamatan, semua tahu thudong tahun ini.
"Mereka tahu thudong dan memberikan semangat. Kemarin kami mulai jalan jam 05.00 WIB, kami kaget ada masyarakat semua agama ikut tabur bunga sehingga mereka bangun sebelum jam 05.00 WIB," katanya.
Menurut dia semua memberikan minuman buah-buahan, semua bergotong-royong.
"Saya tidak tahu siapa yang ngasih itu, merasa kasihan pada kita, mereka kasih sandal, kasih buah-buahan , obat-obatan untuk mendukung Biksu Thudong sampai Borobudur," katanya.
Sementara itu, General Manejer Unit Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, penyambutan para biksu sebagai bentuk apresiasi pada mereka yang telah melakukan perjalanan dari Semarang sampai Candi Borobudur.
"Siang ini kita sambut bersama-sama Biksu Thudong memasuki Taman Wisata Candi Borobudur," katanya di Magelang, Senin, 20 Mei 2024.
Sebenarnya konsep awal penerimaan Biksu Thudong di Candi Borobudur seperti tahun lalu, konsentrasi di Lapangan Kalpataru, tetapi tadi ada perubahan karena faktor cuaca panas maka mereka diminta untuk transit dulu di Manohara.
Kemudian mereka baru naik ke Candi Borobudur untuk berdoa karena mereka melakukan perjalanan sampai Candi Borobudur untuk spiritualnya, berdoa di tempat yang mereka sucikan di Candi Borobudur.
Pilihan Editor: Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak