Menurutnya, karya seni yang ada saat ini hanya bersifat populer, cenderung mengikuti tren pasar dunia, dan menyenangkan. Namun, belum tentu menggambarkan Indonesia.
"Karena, menurut saya sekarang ini, anak-anak muda, maaf, tidak berpikir mengenai seni, budaya Indonesia, nusantara. Mereka, menurut saya, saya juga suka K-Pop, cucu-cucu saya semua senang. Tapi kan tidak mau menghargai seperti ini," ujar Megawati.
Padahal, lanjutnya, budaya Indonesia itu luar biasa dan harus diambil dari Bhineka Tunggal Ika. Untuk itu, ia mendorong agar sekolah seni makin diperkuat.
Ia mengaku dahulu ada berbagai tempat sekolah seni, seperti Taman Ismail Marzuki. Namun, sekarang menjadi pusat perdagangan.
“Yang sayang itu kan TIM, saya perhatikan apa ya, tidak jelas," ujar Megawati.
Sementara itu, Butet berterima kasih kepada Megawati yang sudah meluangkan waktu untuk mendatangi pamerannya. Adapun karya-karya itu sudah disiapkan selama 4 tahun.
“Saya terima kasih sekali (kepada Bu Mega yang sudah datang),” ucap Butet.
Ia mengaku beruntung, pamerannya bisa dihadiri seorang presiden seperti Megawati. Sebab, katanya, tidak semua seniman bernasib baik seperti dirinya dapat dikunjungi presiden.
“Ini merupakan sebuah kemewahan dan kehormatan, saya merasa ini apresiasi atas yang saya kerjakan dan tidak sia-sia yang saya kerjakan,” ujarnya.
Sebelum Megawati, politikus PDIP Ganjar Pranowo sempat berkunjung juga melihat pameran seni yang dipamerkan sejak 26 April hingga 25 Mei 2024.
Butet memiliki hubungan dekat dengan partai banteng moncong putih tersebut. Dalam beberapa kesempatan, Butet terlihat hadir di acara yang digelar partai itu. Butet juga salah satu seniman yang menyatakan dukungan kepada Ganjar pada pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024.
DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan Editor: Megawati Kunjungi Pameran Seni Butet, Disambut Patung Kurus Mirip Petruk