Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Reporter

Editor

Imam Hamdi

image-gnews
Warga menjemur pakaian di atap tembok bangunan yang roboh pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 , April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Warga menjemur pakaian di atap tembok bangunan yang roboh pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 , April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Iklan

TEMPO.CO, Garut - Nunung, 83 tahun warga Kampung Ciborelang, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, nampak gelisah. Perasaan was-was terus menghantui, pasca gempa Garut berkekuatan 6,2 Magnitudo yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 sekitar pukul 23.29 WIB. "Sieun katinggang sareng runtuh (takut tertimpa dan roboh)," ujarnya kepada Tempo, Senin, 29 April 2024, saat ditemui di rumahnya.

Ketakutan itu hinggap karena dinding rumahnya mengalami retak akibat gempa. Retakan itu terlihat menganga di sejumlah sudut ruangan. Lubang retakan terlihat berkisar antara 2-5 sentimeter. Retakan kecil pun terlihat menjalar di bagian dinding baik di luar maupun di dalam rumah. 

Tak hanya itu, sebagian lantai rumah pun mengalami pergeseran. Meski begitu Nunung memilih untuk tetap tinggal dan tidak mengungsi. Padahal rumah itu berada persis di pinggir tebing setinggi sekitar 10 meter. 

Rumah permanen berukuran sekitar 5 x 7 meter itu, ditempati Nunung bersama anak, menantu dan cucunya. Meraka adalah Budiman, 48 tahun, Tia Kusmiati, 50 tahun dan Risnayanti, 18 tahun. "Upami hujan ageung sieun (kalau hujan besar takut)," ujar Tia Kusmiati. 

Tia me ngatakan pemerintah setempat telah mendatangi rumahnya. Bantuan juga telah diterima dari kepolisian berupa sembako seperti beras 5 kilogram dan mie instan. Selain dari polisi, Tia dan keluarga tidak pernah menerima bantuan dari mana pun, termasuk pemerintah daerah Garut. "Kahoyong mah diperbaiki da sieun runtuh (inginnya diperbaiki takut roboh)," ujarnya.

Kepala Desa Mekarjaya, Asep Setiawan, mengakui bahwa pemerintah desa belum menyalurkan bantuan karena keterbatasan anggaran. Namun begitu, Nunung kerap mendapatkan bantuan sosial baik berupa bantuan langsung tunai (BLT) desa maupun bansos beras dari program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim. 

Sementara mengenai bangunan rumah, Asep mengaku belum ada tim pendataan yang datang ke lokasi. "Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten agar dilakukan rekontruksi karena kondisinya mengkhawatirkan dan kualitas bangunannya kurang baik," ujar Asep.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengaku pemerintah daerah masih melakukan pendataan korban yang terdampak gempa. Pemutahiran dan validasi data akan dilakukan hingga Senin, 29 April malam ini.

Pemerintah akan memberikan bantuan kepada para korban bencana dalam bentuk dana kerahiman. "Bantuan diberikan setelah adanya validasi," ujar Yana. 

Dia mengaku bencana gempa bumi ini tidak mengganggu aktivitas masyarakat secara signifikan, baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Aktivitas masyarakat berjalan normal seperti biasa. 

Hingga pukul 17.00 WIB jumlah kerusakan yang masuk ke posko bencana tercatat sebanyak 245 rumah rusak tersebar di 26 Kecamatan. Total kerugian material mencapai Rp 5,9 miliar.

Pilihan editor: Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Calegnya di Papua Tengah Pindah ke PDIP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

3 jam lalu

Bupati Garut Aceng H.M Fikri tiba di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, (25/2). Aceng Fikri menerima surat keputusan Presiden RI tentang pengesahan pemberhentian dirinya dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. TEMPO/Prima Mulia
Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

Eks Bupati Garut Aceng Fikri kembali ke kancah politik dengan maju melalui jalur independen, tapi KPU Garut menyatakan ia tak memenuhi syarat.


Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4


Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.


Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat


Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

2 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkat kantong jenazah korban yang ditemukan tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu, 8 Desember 2021. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga Rabu (8/12) pukul 10.30 WIB, sebanyak 12 orang masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.


Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin, 13 Mei 2024, pukul 21.08.35 WIB. (BMKG)
Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.


Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

3 hari lalu

Foto udara dari wilayah yang terdampak gempa Sichuan, Cina (20/4). AP Photo/Liu Yinghua
Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.


Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

4 hari lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.


Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

4 hari lalu

Asap api tampak membubung dari bangunan Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu, 1 Mei 2024. Bangunan itu dibakar TPNPB-OPM setelah penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo pada 30 April lalu. Dok. Istimewa
Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.


Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

6 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.