TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, keluarga Cendana mengenang kepergian Ibu Tien Soeharto, seorang figur yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sebagai istri dari mantan Presiden Soeharto, yang memerintah Indonesia selama lebih dari tiga dekade, Ibu Tien telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam sejarah bangsa ini.
Meskipun dikenal sebagai seorang ibu negara yang tegas dan berpengaruh, kehidupannya tidak luput dari kontroversi yang melingkupinya. Berikut adalah profil dan deretan kontroversi Ibu Tien Soeharto semasa hidupnya.
Profil Tien Soeharto
Tien Soeharto, yang lahir dengan nama Siti Hartinah, berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang kebangsawanan. Ia adalah anak dari KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo, yang berasal dari trah Mangkunegara III. Pada tanggal 26 Desember 1947, ia menikah dengan Soeharto. Sejarah kelahiran putri sulung mereka, Tutut Soeharto, di Yogyakarta, tercatat dalam film Janur Kuning. Kejadian ini terjadi saat Soeharto memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949, yang diceritakan dalam film tersebut. Film Janur Kuning sempat dijadikan tontonan wajib di masa pemerintahan Soeharto hingga tahun 1998, saat Soeharto lengser dari kekuasaan.
Selama hidupnya, Tien Soeharto dikenal sebagai sosok Ibu Negara yang memiliki pengaruh besar. Salah satu tindakannya yang mencolok adalah menentang poligami dan mendorong perlunya larangan berpoligami bagi pegawai negeri sipil, yang kemudian diwujudkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983.
Selain itu, Tien Soeharto juga berperan dalam pendirian berbagai fasilitas publik yang masih berdiri hingga saat ini, seperti Taman Mini Indonesia Indah, Taman Buah Mekarsari, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dan RSAB Harapan Kita.
Tien Soeharto meninggal dunia pada tanggal 28 April 1996 setelah mengalami serangan jantung. Namun, kematiannya sempat menjadi sorotan karena munculnya rumor yang menyebutkan bahwa ia meninggal karena tertembak dalam adu kekuatan antara Bambang Soeharto dan Tommy Soeharto. Rumor tersebut kemudian diklarifikasi oleh Tutut Soeharto melalui unggahannya pada tanggal 30 April 2020, yang menyatakan bahwa rumor tersebut tidak benar dan menegaskan bahwa Tien Soeharto meninggal akibat serangan jantung.
Deretan Kontroversi Tien Soeharto
Kontroversi Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Tentu saja, reputasinya tidak hanya mendapat pujian. Pada tahun 1971, Ibu Tien Soeharto menghadapi demonstrasi dari mahasiswa Jakarta karena proyeknya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dituduh menghabiskan biaya sebesar Rp. 10,5 miliar (dalam nilai pada tahun 1971). Selain itu, ia juga dikenal dengan julukan "Madam Ten Percent", karena dituduh menerima sebagian dari keuntungan proyek yang dikerjakan oleh konglomerat dan pengusaha.
Kontroversi RUU Perkawinan
Pada akhir September 1973, lebih dari 300 mahasiswa menyerbu ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan saat Menteri Agama Mukti Ali sedang memberikan penjelasan tentang RUU Perkawinan kepada anggota DPR. Aksi ini dilakukan karena mahasiswa menolak pembahasan RUU Perkawinan yang kontroversial. Banyak yang menduga bahwa Ali Moertopo dan Siti Hartinah memiliki pengaruh dalam perumusan RUU tersebut. Nilai-nilai keluarga yang sangat ditekankan oleh Siti Hartinah diyakini sebagai faktor penyebab dirinya secara tidak langsung mendukung kelahiran UU Perkawinan 1974, yang menegaskan pentingnya perkawinan monogami.
Kontroversi Malari
Situasi politik nasional sebelum kerusuhan Malari memanas karena beberapa proyek dan kebijakan yang dilakukan oleh Soeharto, yang diyakini menjadi pemicu kemarahan mahasiswa terhadap kondisi ekonomi yang tidak stabil di Indonesia. Salah satu proyek yang dipertanyakan adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang menjadi sorotan pada awal 1970-an.
Dalam edisi khusus Malari majalah Tempo pada 13 Januari 2014, proyek senilai Rp 10,5 miliar tersebut, diprakarsai oleh Raden Ayu Siti Hartinah, yang dikenal sebagai Ibu Tien Soeharto, istri mantan Presiden Soeharto. Proyek ini dianggap sangat besar pada masa itu dan menjadi kontroversial di kalangan mahasiswa dan kalangan kritis.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | SANDY INDRA PRATAMA | ISTIQOMATUL HAYATI | HERMIEN Y. KLEDEN
Pilihan editor: Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu