INFO NASIONAL - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), lewat industri gula nasional PT Kebon Agung. Dengan mendorong koperasi binaan dari Pabrik Gula (PG) grup PT Kebon Agung, koperasi bisa meningkatkan produksinya dengan mengakses dana bergulir.
Menurut Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, koperasi menjadi sektor produktif yang memiliki peran penting.
“Melalui kerja sama dengan LPDB-KUMKM, kami berharap dapat memberikan dukungan finansial yang memadai bagi koperasi-koperasi ini untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya," ujarnya saat kunjungan kerja ke PG Trangkil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM terus mendorong akses pembiayaan bagi koperasi-koperasi sektor produktif, sebagai bagian dari upaya konkret dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh pemerintah.
"Dengan adanya pembiayaan yang terjangkau dan berkelanjutan, diharapkan koperasi-koperasi ini dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan," kata Supomo.
Kunjungan ke Pabrik Gula Trangkil menjadi upaya LPDB-KUMKM untuk mendorong koperasi sektor produktif untuk meningkatkan skala usahanya dan mendekatkan akses pembiayaan kepada koperasi-koperasi, sehingga berpotensi memperluas dampak positif dalam sektor ekonomi, khususnya sektor pangan.
"Sebagai contoh yang sudah berjalan, LPDB-KUMKM sebelumnya telah memberikan pinjaman atau pembiayaan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso yang merupakan koperasi binaan dari PG Kebon Agung," ujar Supomo.
Supomo optimistis, koperasi-koperasi yang terkait dengan Pabrik Gula Trangkil dapat segera mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM. Jika melihat dari sisi wilayah kerja, Pabrik Gula Trangkil meliputi berbagai wilayah di Pantura mulai dari Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kudus, Jepara, Pati, Blora dan Rembang dengan jumlah petani sebanyak 2.409 petani.
"Langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung pengembangan sektor-sektor produktif, termasuk sektor gula, demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan," katanya.
Ia berharap, kerja sama yang sinergis antara pemerintah, industri, dan koperasi, bisa membuat Indonesia menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional termasuk komoditi gula.
"Harapannya bisa turut andil dalam program ketahanan pangan hingga mencapai swasembada pangan, dan menekan laju inflasi dari sektor pangan, serta menekan jumlah impor komoditas pangan, pendapatan petani naik, kesejahteraan juga naik, dan usaha koperasi terus berkelanjutan dengan sinergi yang baik dengan seluruh pihak," katanya.(*)