INFO NASIONAL - Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama JakPro tengah mempersiapkan pemanfaatan kawasan Pulomas, Jakarta untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) otomotif. Pengembangan KEK ini nantinya dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan olahraga dan mobilitas otomotif.
"Melalui KEK Otomotif Pulomas, para pembalap akan lebih mudah memasukan kendaraan balap dan sparepartnya dari luar negeri. Tidak seperti saat ini, untuk mengikuti FIA Asia Pacific Rally Championship 2023 lalu di Danau Toba, Sumatera Utara, para pereli kesulitan mengurus izin masuk kendaraan balapnya," ujar Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dalam Rapat Pleno ke-2 IMI Tahun 2024, di Jakarta, Rabu, 24 April 2024.
Bamsoet menjelaskan, KEK Otomotif Pulomas juga bisa memberikan kemudahan kepada para pecinta otomotif dari luar negeri yang ingin menggunakan kendaraannya untuk touring di Indonesia. Ini bisa menarik lebih banyak wisatawan datang ke Indonesia.
"Menandakan bahwa kehadiran KEK Otomotif Pulomas dapat mendorong investasi dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta. Dalam konteks olahraga otomotif, KEK dapat mendukung pertumbuhan komunitas balap motor dan sport tourism melalui penyediaan fasilitas kendaraan balap dan sparepartnya," kata Bamsoet.
Ia menerangkan, untuk mendukung KEK Otomotif Pulomas, IMI sedang bekerjasama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta pihak terkait lainnya untuk mempersiapkan peraturan mengenai permohonan flow impor kendaraan balap.
Baca juga:
Dalam rancangan yang disiapkan, setiap orang yang ingin memasukan kendaraan balap ke Indonesia wajib melakukan pendaftaran di IMI. Ini memudahkan IMI untuk melakukan berbagai verifikasi, seperti memastikan kesesuaian dengan kompetisi atau kejuaraan, verifikasi kejuaraan dan kelas yang diikuti. Setelah proses verifikasi selesai, IMI akan melaporkan hasilnya kepada Bea Cukai, KONI, dan pihak terkait lainnya.
"Selanjutnya, pihak yang ingin memasukan kendaraan balap tersebut membayar PPH dan PPN, serta berbagai kebutuhan administrasi lainnya. Setelah itu, prosesnya selesai dan kendaraan balap bisa masuk dengan mudah ke Indonesia untuk dipergunakan sebagaimana mestinya,” ujarnya. “Dunia olahraga dan mobilitas otomotif Indonesia juga dapat melaju pesat," tambahnya.(*)