Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain RA Kartini, Ini Peran Besar 2 Sosok Perempuan Tangguh Lain dari Jepara

image-gnews
Ratu Kalinyamat hidup saat masa awal perkembangan Islam di Nusantara. Ia dikenal sebagai penguasa wilayah Jepara yang sangat pemberani dan ahli perang. Ratu Kalinyamat memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, khususnya dalam melawan bangsa Portugis pada abad ke-16. Berkat kemampuannya membangun kekuatan maritim yang hebat membuat raja-raja di kawasan lain meminta bantuannya untuk mengirimkan pasukan guna melawan Portugis. Foto: Istimewa
Ratu Kalinyamat hidup saat masa awal perkembangan Islam di Nusantara. Ia dikenal sebagai penguasa wilayah Jepara yang sangat pemberani dan ahli perang. Ratu Kalinyamat memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, khususnya dalam melawan bangsa Portugis pada abad ke-16. Berkat kemampuannya membangun kekuatan maritim yang hebat membuat raja-raja di kawasan lain meminta bantuannya untuk mengirimkan pasukan guna melawan Portugis. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jepara telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan budaya Indonesia, selain sosok terkenal seperti RA Kartini. Di antara mereka, ada dua nama lain yang patut diperhitungkan, yaitu Ratu Kalinyamat dan Ratu Shima.

Meskipun kadang terlupakan dalam sejarah, keberadaan mereka memberikan warna dan kekuatan pada masa itu. Sebagai pemimpin yang kuat dan berpengaruh, mereka tidak hanya menonjol dalam bidang politik, tetapi juga dalam kisah keberanian dan kepahlawanannya. Berikut adalah profil keduanya.

Ratu Shima

Menurut artikel dari kecapi.jepara.go.id, Ratu Shima merupakan pemimpin Kerajaan Kalingga pada abad ke-7 Masehi, tepatnya sekitar tahun 674 Masehi. Letak Kerajaan Kalingga berada di pantai utara Jawa Tengah, yaitu di antara Kabupaten Pekalongan serta Jepara. Ratu Shima dikenal sebagai sosok yang jujur dan tegas dalam pemerintahannya. Menurut catatan sejarah, ia memerintah dengan adil dan keras, yang membuatnya sangat dicintai oleh rakyatnya.

Salah satu keputusan kontroversial yang memperlihatkan kejujurannya adalah ketika ia memberlakukan hukuman potong tangan bagi pencuri, tanpa memandang status sosial, bahkan termasuk anggota keluarga kerajaan.

Ketegasan Ratu Shima terhadap kejujuran tercermin dalam sebuah kisah yang terkenal. Seorang saudagar Timur-tengah yang kaya meletakkan kantung emas di persimpangan jalan dekat alun-alun kerajaan sebagai ujian bagi rakyat Kalingga.

Meskipun kantung emas tersebut bertahan beberapa bulan tanpa tersentuh, ketika sang putra mahkota, Pangeran Narayana, tanpa sengaja menyentuhnya, Ratu Shima tetap memberlakukan hukuman yang tegas

Meskipun para pembesar kerajaan memohon untuk mengampuni sang pangeran, Ratu Shima menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan. Akhirnya, sang pangeran dihukum dengan pemotongan kaki sebagai konsekuensi dari perbuatannya.

Kisah tentang kejujuran Ratu Shima menjadi bagian dari tradisi yang terus dikenang oleh masyarakat. Meskipun keras dalam memberlakukan hukum, Ratu Shima juga dihormati karena kejujurannya yang tak tergoyahkan. Melalui tindakannya, ia memberikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga kejujuran dan menegakkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ratu Kalinyamat

Selain Ratu Shima, ada Ratu Kalinyamat sebagai pemimpin tangguh yang hidup sekitar lima abad sebelum Kartini. Menurut tutur tradisi Jawa, ia adalah putri Pangeran Trenggana dan cucu dari Raden Patah Sultan Demak pertama ,yang menjadi bupati di Jepara.

Dikenal dengan nama asli Ratna Kencana, ia mengambil alih tahta Jepara setelah kematian suaminya, Pangeran Hadiri. Setelah kepergian suaminya, Ratu Kalinyamat terlibat dalam penyelesaian konflik internal di Kerajaan Demak.

Dikutip dari buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019, “Ratu Kalinyamat, Sejarah atau Mitos?”, Keberanian dan kemampuannya dalam menangani situasi sulit membuatnya menjadi tokoh sentral dalam meredakan konflik tersebut. Namanya semakin terkenal di seluruh Jepara, menunjukkan pengaruhnya yang kuat dalam politik dan kepemimpinan.

Meskipun suaminya tidak meninggalkan keturunan, Ratu Kalinyamat mengasuh anak dari adiknya, Pangeran Timur, yang kemudian menjadi adipati di Madiun. Selain itu, ia juga mengasuh Pangeran Arya, putra dari Maulana Hasanuddin, Raja Banten pada abad ke-16, yang diharapkan akan menjadi pengganti Ratu Kalinyamat dalam memerintah Jepara. Ratu Kalinyamat juga memiliki seorang putri angkat bernama Dewi Wuryan, putri dari Sultan Cirebon.

Kepemimpinan Ratu Kalinyamat tidak hanya menonjol dalam kebijakan politik, tetapi juga dalam pengasuhan dan pembinaan generasi penerus. Sebagai tokoh yang kuat dan berpengaruh, ia memberikan kontribusi besar dalam sejarah Jepara dan memberikan teladan tentang kepemimpinan yang bijaksana dan berwibawa.

Pilihan Editor: Pahlawan Nasional Ratu Kalinyamat Terbukti Bukan Legenda dan Mitos, Ini Bukti Perjuangannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

1 hari lalu

Kepadatan Arus Balik di Tol Semarang- Kepadatan jalan tol Kota Semarang arah Jakarta pada pagi hari saat masih dibuka 2 arah baik ke arah Jakarta maupun arah Solo, Senin, 15 April 2024. Setelah pukul 06.46 jalan tol dibuka dua arah, Jasamarga Transjawa Tol kembali menerapkan rekayasa one way ke arah Jakarta kembali pada pukul 09.42 WIB. Tempo/Budi Purwanto
Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .


Bulan RA Kartini: Sejarah Jepara dalam Catatan Penulis Portugis Tome Pires

12 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Museum RA Kartini di jalan Alun-alun Kota Jepara, Jawa Tengah, 19 April 2018. Museum yang didirikan pada 30 Maret 1975 dan menyimpan benda peninggalan RA Kartini beserta keluarga semasa hidup seperti foto keluarga, surat untuk teman Kartini, meja belajar dan mesin jahit serta benda yang bernilai sejarah yang ditemukan di wilayah Jepara itu mengalami lonjakan jumlah pengunjung hingga 200 persen setiap menjelang peringatan Hari Kartini, 21 April. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Bulan RA Kartini: Sejarah Jepara dalam Catatan Penulis Portugis Tome Pires

April sebagai bulan RA Kartini, ketahui asal mula Kota Jepara tanah kelahirannya. Termasuk dalam catatan penulis Portugis Toem Pires.


Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

12 hari lalu

Suasana alam di lokasi wisata di kepulauan Karimunjawa. (Dok.Tim ITB)
Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.


Kakak RA Kartini, Sosok Sosrokartono Si Jenius dari Timur Kuasai 36 Bahasa dan Wartawan Perang

12 hari lalu

Sejumlah wartawan menabur bunga di Makam Raden Mas Panji Sosrokartono saat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) di Makam Sedo Mukti, Kaliputu, Kudus, 9 Februari 2017. Sosrokartono merupakan kakak dari RA Kartini, menjadi wartawan pertama Indonesia pada era Perang Dunia I dan pada zaman penjajahan Belanda. ANTARA/Yusuf Nugroho
Kakak RA Kartini, Sosok Sosrokartono Si Jenius dari Timur Kuasai 36 Bahasa dan Wartawan Perang

Sosok Sosrokartono lebih jarang dilirik daripada sang adik, RA Kartini. Kisah hidupnya sangat berwarna dan penuh petualangan sebagai wartawan perang.


5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

13 hari lalu

Buruh tani memanen bawang merah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.
5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

Kenaikan harga bawang merah dipengaruhi penurunan produksi di sejumlah daerah penghasil.


Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

13 hari lalu

Film Kartini. Foto: Netflix
Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini


Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

14 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita


Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

15 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

Menyambut Hari Kartini, komunitas Bakul Budaya FIB UI membacakan surat-surat bersejarah RA Kartini.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

19 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menunjukkan tulisan tangan Megawati dalam surat Amicus Curiae yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di Gedung II Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (16/4/2024). ANTARA/Nadia Putri Rahmani
Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

Megawati mengirimkan surat Amicus Curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini. Begini isinya.