TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS membuka peluang partainya berkoalisi dengan partai-partai non-koalisi Pilpres untuk Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024. Hal itu disampaikan Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri.
Menurut Ahmad, hal itu memungkinkan terjadi karena terdapat perbedaan dinamika politik di masing-masing daerah. “Sama partai mana saja PKS bisa berkoalisi. Karena masing masing daerah dinamika politiknya berbeda,” ujar Ahmad ketika dihubungi, Ahad, 7 April 2024.
Ketika ditanya apakah peluang berkoalisi tersebut termasuk dengan Partai Gerindra, Ahmad hanya menjawab singkat. “Yup,” ujarnya.
Seb elumnya, Politisi PKS Muhamad Taufik Zoelkifli atau MTZ mengatakan partainya belum menentukan siapa saja kader yang akan maju Pilkada 2024. Saat ini, pihaknya baru mencari calon potensial dari kader internal partai.
“Baru pada tahap melihat-lihat calon potensial dari internal PKS,” ujar MTZ ketika dihubungi, Jumat, 5 April 2024. Sementara untuk calon eksternal, kata dia, baru di tahap komunikasi dengan partai-partai lain.
Diketahui, PKS merupakan pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam gelaran Pilpres 2024. Partai itu berkoalisi dengan dua partai lainnya, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Adapun Gerindra merupakan partai yang mengusung pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mereka tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang meliputi Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), hingga Partai Bulan Bintang (PBB).
Pilihan Editor: Alasan PKS Sebut Sudah Selayaknya Kadernya Pimpin Jakarta