TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang Sirekap dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yudistira Dwi Wardhana Asnar mengungkapkan bahwa serangan kegagalan layanan alias DDoS ke Sirekap meningkat pada akhir Pemilu 2024.
Hal ini diungkapkan oleh Yudistira ketika menjadi saksi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Adapun KPU merupakan termohon dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum untuk pemilihan presiden (PHPU Pilpres).
Baca juga:
Yudistira mengatakan bahwa serangan DDoS dalam adalah sebanyak 2-3 kali pada awal pemilihan umum. Intensitas serangan ini lalu meningkat.
"Pada akhir pemilihan, kita dapat DDoS selama seminggu itu kayak minum obat, tiga kali sehari," kata Yudistira dalam sidang di Gedung MK, Jakarta pada Rabu, 3 April 2024.
Dia mengungkapkan, serangan DDoS itu bukan berasal dari negara-negara yang biasa diduga. Serangan itu traffic-nya, kata dia, bahkan berasal dari negara-negara di Eropa. Namun, Yudistira tak menyebutkan negara apa yang dia maksud.
"Ya tapi Alhamdulillah, Allah masih melindungi kita semua, masih lancar ya Pak masalah rekapitulasi ngecek-ngecek gambar," kata Yudistira.
Sidang PHPU Pilpres hari ini adalah yang keempat, dengan agenda pembuktian dari KPU selaku termohon dan Bawaslu selaku pemberi keterangan. Dalam sidang ini, KPU dan Bawaslu menghadirkan sejumlah ahli dan saksi.
Selain KPU dan Bawaslu, hadir juga Tim Hukum Anies-Muhaimin sebagai perwakilan pemohon I dan Tim Hukum Ganjar-Mahfud sebagai pemohon II. Turut hadir Tim Pembela Prabowo-Gibran sebagai pihak terkait.
Pilihan Editor: Refly Harun Minta Hakim MK Peringatkan Hotman Paris di Sidang Sengketa Pilpres