TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memaparkan persiapan arus mudik Lebaran 2024. Ia telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait untuk meninjau kesiapan arus mudik di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) di Kantor PT Jasa Marga Gerbang Tol Cikampek Utama, Provinsi Jawa Barat.
"Secara umum kita sudah siap. Memang harus kita persiapkan dengan baik karena diprediksi tahun 2024 ini akan ada kenaikan jumlah pemudik lebih dari 50 persen, yaitu sebanyak 193,6 juta pemudik," ujar Muhadjir, Senin, 1 April 2024.
Muhadjir mengatakan Jasa Marga sebagai operator jalan tol yang memiliki jumlah ruas jalan paling panjang dan banyak harus melakukan persiapan matang untuk menghadapi arus mudik 2024. Rapat juga membahas berbagai skema Jasa Marga untuk menghadapi lonjakan pemudik. Salah satunya menyiapkan diskon tarif tol sebesar 20 persen yang akan ditetapkan pada tanggal sebelum puncak mudik.
Jasa Marga pun telah meningkatkan layanan jalan tol, seperti penambahan petugas, sarana top up etoll, edc mobile, mobil derek, CCTV, dan fasilitas penunjang keamanan lainnya. Selain itu, rest area ditingkatkan pelayanannya dengan adanya pos-pos terpadu, fasilitas ramah kelompok rentan, penambahan toilet fungsional, dan adanya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Kemudian, Jasa Marga juga telah menyiapkan jalur tol fungsional Jakarta-Cikampek (Japek) 2 Selatan yang akan menjadi jalur alternatif bila terjadi penumpukan kendaraan di jalur utama. Dalama kesempatan meninjau langsung dan menyusuri ruas Tol Japek 2 Selatan, Muhadjir mengungkap penggunaan jalur Tol Japek 2 Selatan akan menjadi kontingensi dari kebijakan yang akan dilakukan pemerintah.
Muhadjir menuturkan bahwa penggunaan jalur tol Japek 2 Selatan akan digunakan sebagai alternatif bila kebijakan pemerintah belum dapat mengurai kepadatan jalan, sehingga bisa dibuka sebagai jalur alternatif sehingga kemacetan bisa diatasi. "Alhamdulillah kondisinya ini sudah sangat bagus. Mudah-mudahan ini menjadi solusi alternatif kalau nanti ada kebijakan berbagai macam penyesuaian antara one way, contra flow dan ganjil genap," ucapnya.
Meski jumlah orang yang mudik diperkirakan akan mencapai 193,6 juta, Muhadjir menyatakan upaya persiapannya sudah sangat maksimal. Mulai dari pengelolaan jalan tol, kementerian dan lembaga terkait, Kemenhub PUPR, Polri, hingga Korlantas. "Mudah-mudahan semua kementerian terkait bisa melaksanakan dengan baik."
Pelayanan di Rest Area
Muhadjir juga sempat mengecek pelayanan di Rest Area KM 88B Cipularang. Rest area tersebut sudah memiliki fasilitas inklusif untuk kelompok rentan, ibu hamil, ibu dengan bayi dan anak-anak. Di antaranya ada adalah ruangan laktasi dan taman bermain anak-anak yang menambah kenyamanan bagi para pemudik kalangan ibu dan anak.
Muhadjir juga mengimbau pengelola rest area untuk meningkatkan kenyamanan rest area dan mencontoh praktik baik Rest Area KM 88B Cipularang. Menurut dia, hal itu sangat penting untuk menambah kenyamanan pemudik dari kelompok rentan.
"Di rest area saya imbau kepada pengelola harus ada tempat bermain anak dan tempat ruang laktasi untuk ibu menyusui karena itu menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan pelayanan pada mereka yang rentan," kata Muhadjir.
Imbauan untuk Para Pemudik
Selain serangkaian upaya yang dilakukan pemerintah, Muhadjir mengatakan kenyamanan mudik tergantung oleh perilaku dari pemudik itu sendiri. Karenanya, dia pun mengimbau para pemudik untuk memastikan semua kesiapan saat mudik, menjaga keamanan lingkungan rumah yang ditinggal, serta memanfaatkan fasilitas di rest area secukupnya dan bergantian dengan pemudik lain.
"Tentu saja pada akhirnya akan tergantung pada perilaku pemudik. Karena itu berbagai macam hal yang tadi sudah saya sampaikan pada pemudik supaya dipatuhi betul. Mudah-mudahan mereka yang akan mudik betul-betul menyiapkan dengan baik. Juga kalau bisa ambil mudik awal. Lebih enteng," kata Muhadjir.
Pilihan Editor: Kemenko PMK Minta Masyarakat yang Hendak Mudik Gunakan Transportasi Publik