TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Rosan Roeslani mengatakan tidak ada pembahasan mengenai politik saat bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Eks Wakil Menteri BUMN ini juga enggan menjawab mengenai titipan menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk Kabinet Prabowo Subianto.
Rosan bertemu dengan Pratikno di Gedung Kementerian Sekretariat Negara pada Senin siang, 25 Maret 2024. Selama pertemuan lebih kurang satu jam, Rosan mengatakan hanya menyampaikan undangan acara dari Amerika Serikat. Dia menyebut tidak ada pembahasan soal tim transisi atau kabinet.
“Nggaklah. Nggak sama sekali. Saya mohon maaf, hanya ngomongin itu aja,” kata Rosan yang juga bekas Dubes AS usai pertemuan dengan Pratikno.
Dalam keterangan yang sama, Rosan menjelaskan dia masih dihubungi ihwal tugasnya sebagai perwakilan negara bagi Amerika. Padahal, Rosan sudah resmi tidak menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat per 25 Oktober 2023.
“Jadi saya lebih hanya mensinkronisasi saja, karena memang ada acara-acara yang akan dilaksanakan pada Agustus tahun ini, jadi yang masih dihubungi itu saya,” kata Rosan. Acara yang dimaksudnya adalah perayaan 75 tahun hubungan diplomatik RI-AS di Capital Hills.
Sebelumnya Jokowi disebut-sebut telah menyorongkan loyalis dan posisi sejumlah menteri di Kabinet Prabowo. Salah satu di antaranya adalah Pratikno yang saat ini menjabat Menteri Sekretaris Negara.
Dua sumber dari petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang mengetahui keinginan Jokowi menceritakan informasi ini. Kabar tersebut dimuat di Majalah Tempo yang terbit pada edisi Senin, 25 Maret 2024, dengan tulisan utama ‘Proposal Titipan Si Paling Berjasa’.
Anggota tim kampanye Gibran Rakabuming Raka – Putra Sulung Jokowi, dan petinggi TKN mengatakan Pratikno diajukan sebagai menteri di Kabinet Prabowo, untuk membantu Gibran. Namun posisi belum ditentukan. Pratikno – eks Rektor Universitas Gadjah Mada, merupakan orang kepercayaan Jokowi.
Jokowi juga disebut meng-endorse Politikus Golkar Bahlil Lahadalia – yang saat ini menjabat Menteri Investasi, untuk masuk Kabinet Prabowo sebagai wakil dari profesional. Selama kampanye, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu membentuk Tim Kampanye Strategis Prabowo-Gibran.
Selain menteri, Jokowi dikabarkan juga merekomendasikan nama untuk dua pos di antaranya Kepolisian RI dan kejaksaan kepada Prabowo. Jokowi Sendiri pernah menanggapi soal keterlibatannya dalam penyusunan kabinet Prabowo.
Istana merespons soal keterlibatan Presiden Jokowi dalam pembentukan Kabinet Presiden terpilih 2024/2029 Prabowo Subianto. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan pengangkatan menteri dalam kabinet mendatang sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden terpilih setelah dilantik 20 Oktober 2024.
“Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabatan 20 Oktober 2024,” kata Ari dalam pesan singkat kepada Tempo pada Senin, 25 Maret 2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai bakal repot bila Jokowi masih mengintervensi urusan penunjukan menteri kabinet Prabowo-Gibran. Sebab, undang-undang mengamanatkan presiden terpilih yang berhak menentukan jabatan menteri.
Namun bila pelibatan Presiden itu semata meminta masukan, pendapat, dan saran, dia menilai itu tak ada soal. "Pasti elite-elite partai pengusung paslon 02 dilibatkan," ujar Adi saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, belum lama ini.
Pilihan Editor:TPN Ganjar-Mahfud Daftar PHPU ke MK Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi, Ini Landasannya