TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan Sandiaga Uno mengatakan dia diminta untuk tidak berkomentar soal PPP gagal melenggang ke DPR. Sandi mengatakan hanya ingin menyampaikan pesan agar tetap tenang dan optimistis.
“Saya lagi diminta untuk tidak berkomentar. Agar tidak ada beberapa pernyataan yang mungkin saling tidak sinkron. Jadi semua disampaikan oleh Pak Ketum,” kata Sandiaga, yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat, 22 Maret 2024.
PPP mengumpulkan 5.878.777 atau setara 3,87 persen suara sah. Partai Ka'bah tidak lolos ke DPR menurut hasil rekap Komisi Pemilihan Umum - pertama sejak tahun 70an. Partai harus mengumpulkan 4 persen suara sah untuk bisa masuk ke Senayan.
Sandiaga Uno mundur dari Partai Gerindra pada 23 April 2023. Kemudian pada 14 Juni 2023, Sandi mengumumkan bergabung dengan PPP, dengan didapuk sebagai Bappilu.
Dalam kesempatan yang sama di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sandiaga mengatakan akan tetap konsisten di PPP. Eks Wakil Gubernur Jakarta ini mengatakan per hari ini dia memegang keanggotaan.
Beberapa waktu lalu, elite PPP tampak beda pendapat mengenai sikapnya terhadap pemerintah baru. Sandiaga dua kali memberikan sinyal seakan-akan siap untuk bergabung dengan Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sementara Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy masih ada dorongan partai berlambang Ka’bah itu menjadi oposisi di pemerintahan selanjutnya. Dalam Pilpres 2024, PPP mengusung Ganjar Pranowo – Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Dorongan untuk PPP mempertahankan sikap oposisi juga masih ada bahkan dari daerah," ujar dia seperti dikutip dari Antara, Kamis, 29 Februari 2024.
Pilihan Editor: 8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold