Selama pasukan khusus tersebut menyandang nama RPKAD, Letnan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo sempat menjabat sebagai pemimpin. Dimana dia merupakan perwira di bawah pelatihan Australia.
Pada 26 Oktober 1959, nama RPKAD diubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pangkalan RPKAD dipindahkan ke Cijantung dan SPKAD tetap di Batujajar.
Pada 1965, nama RPKAD mencuat dalam operasi menghadapi G30S dan sukses memadamkan aksi kontra revolusioner tersebut dalam waktu singkat. Tahun berikutnya resimen ini ditingkatkan menjadi Pusat Pasukan Khusus (Puspassus) AD, kemudian berganti nama lagi pada 1971 menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha TNI AD Kopassandha. Pusat pendidikannya juga berubah nama menjadi Pusat Sandi Yudha dan Lintas Udara (Pussandha Linud).
Akhirnya pada 1985, Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Pasukan yang khas dengan baret merah ini memiliki moto Tribuana Chandraca Satya Dharma yang memiliki arti "Berani, Benar, Berhasil".
Kopassus adalah prajurit yang menguasai taktik dan teknik ilmu perang khusus yang mahir dan andal bergerak secara cepat di berbagai medan, seperti pembebasan tawanan, pertempuran jarak dekat, pertempuran kota, operasi gerilya lawan insurjensi, perang hutan, gerilya lawan gerilya, intelijen dan penanggulangan teroris.
IKHSAN RELIUBUN | KHUMAR MAHENDRA
Pilihan Editor: Mayor Jenderal (Purn) Soenarko Pimpin Demo Pemilu Curang di KPU Besok