Sejarah Kopassus
Berita Soenarko bakal turun di aksi demontrasi memprotes dugaan kecurangan Pemilu 2024 ramai menjadi pembicaraan di publik. Diketahui, Soenarko merupakan Danjen Kopassus.
Dilansir dari Tempo, Kopassus merupakan Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang sebelumnya bernama RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat.
Peran dari pasukan RPKAD, kemudian berganti nama dengan Kopassus, begitu banyak. Dari operasi menghadapi Partai Komunis Indonesia hingga operasi pemberontak lainnya yang menyita banyak perhatian, termasuk peristiwa kelam G30S.
Pada 16 April 1952, Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Megutip dari kopassus.mil.id, kesatuan ini dibentuk melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/Instr/PDS/52 yang merupakan cikal bakal Korps baret merah.
Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Moch. Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Speciale Troopen dan pernah bertempur dalam perang dunia II.
Ide pembentukan kesatuan komando ini muncul setelah pertempuran penumpasan gerakan Republik Maluku Selatan di Maluku. Meskipun berhasil dikomandoi Letkol Slamet Riyadi, banyaknya korban yang berjatuhan dari kubu TNI tak terhindarkan.
Hal ini disebabkan kekuatan pemberontak yang mampu menggagalkan serangan TNI lantaran anggota musuh lebih terampil membaca pergerakan anggota militer. Selain itu banyaknya korban berjatuhan karena semangat anggota musuh yang tinggi dan lebih ahli dalam menggunakan senjata.
Peristiwa inilah yang membuat Letkol Slamet Riyadi mempelopori pembentukan satuan khusus. Satuan inilah yang nantinya akan menjadi ujung tombak tentara nasional demi menuntaskan sasaran di bagaimanapun beratnya medan.
Setelah gugurnya Letkol Slamet Riyadi pada pertempuran di Ambon, gagasan ini kemudian dilanjutkan oleh Kolonel A.E. Kawilarang.
Dalam perjalanannya kemudian, satuan ini mengalami perubahan nama, yaitu diberi nama Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada 1953. Selanjutnya diubah menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1952, yang kemudian kembali berganti nama menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1955.