Lodewijk menyebutkan telah menjalankan program kaderisasi sejak September 2021 dan berhasil merekrut sekitar 3,2 juta kader baru. “Siapa pun warga negara Indonesia, gampang tinggal isi formulir dan scan KTP. Sudah jadi anggota Golkar,” tuturnya.
3. Jusuf Kalla: Bergabung Saja Boleh
Jusuf Kalla atau JK menilai semua orang bisa saja bergabung dengan Golkar. Namun wakil presiden periode 2014-2019 ini mengatakan ada sejumlah persyaratan untuk bergabung dengan Golkar.
“Ya, semua orang bisa bergabung ke Golkar tapi dengan syarat-syarat, bergabung saja boleh, apa yang tidak boleh,” kata JK usai acara Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Maret 2024.
Namun, menurut dia, Jokowi tak serta merta bisa menduduki posisi pengurus partai apalagi jadi ketua umum begitu bergabung dengan Golkar. Sebab, syaratnya harus menjadi kader dan punya pengalaman paling tidak selama lima tahun sebagai pengurus partai.
“Tapi kalau untuk jadi pengurus ada aturannya, kalau untuk jadi ketua atau jadi apa minimum 5 tahun harus punya (pengalaman) pengurus,” ujar ketua umum Golkar periode 2004-2009 itu.
4. Erwin Aksa: Untuk Jadi Ketua Umum Golkar, Persyaratannya Banyak
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Erwin Aksa, mengatakan Jokowi tidak akan langsung bisa menjadi ketua umum tanpa mematuhi aturan yang ada dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Menurut dia, Jokowi perlu mengikuti prosedur yang berlaku jika ingin bergabung dan bersaing dalam pemilihan ketua umum Golkar.
“Buat Golkar, kami menerima siapa saja yang ingin bergabung dengan Golkar dan nyaman dengan Golkar. Tetapi, kembali lagi munas Golkar itu baru 21 Desember 2024. Masalah ketua umum itu punya syarat,” ujar Erwin saat dihubungi Tempo pada Kamis, 14 Maret 2024.