TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara atau OIKN Bambang Susantono angkat bicara mengenai wacana Stanford University bakal membangun kampus di IKN. Sejauh ini, menurut dia, belum ada rencana konkret dalam membangun kampus.
“Pusat penelitian, kita akan fokus pada research center,” kata Bambang saat ditanya usai memberikan keterangan usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 13 Maret 2024.
Bambang mengatakan kerjasama dengan Stanford University awal mulanya akan membangun pusat riset terlebih dahulu. Sebab, untuk membangun universitas butuh banyak hal. Pembangunan pusat penelitian merupakan hasil kerja sama dengan alumni kampus asal Amerika Serikat itu.
Sebelumnya Kantor Berita Antara mewartakan bahwa Stanford University akan mulai membangun kampus. "Kita juga bekerja sama dengan sekolah internasional ternama yakni Stanford University, mudah-mudahan nanti pada Mei mereka mulai membangun kampus," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Bambang menambahkan bahwa Stanford University mulai membangun kampus untuk riset terlebih dahulu di IKN. Kehadiran Stanford University di IKN ini nantinya menciptakan efek bola salju.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Prof. Mohammed Ali Berawi telah mencatat terdapat 7-8 kampus internasional seperti Universitas Leiden, Delft, Rotterdam dari Belanda, serta beberapa kampus dari Finlandia siap masuk ke IKN. “Untuk membangun kampus, nanti pada waktunya kita akan siap,” kata Bambang pada Rabu di Istana.
OIKN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Stanford Doerr School of Sustainability, Standford University, California, Amerika Serikat, Rabu, 15 November 2024.
Dalam keterangan resmi IKN, para alumni Stanford di Indonesia yang akan membangun gedung pusat riset tersebut. Stanford kemudian yang mengisinya dengan aktivitas riset di sana.
MoU ditandatangani oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Anindya Bakrie yang juga alumnus Stanford dan Arun Majumdar selaku Dekan Stanford Doerr School of Sustainability yang meliputi bidang penelitian dan inovasi berkelanjutan.
Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan sejumlah pengusaha yang merupakan alumni Stanford ikut menyaksikan penandatanganan MoU ini. Hadir para mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Standford maupun para pengusaha dari berbagai industri di Amerika.
Pilihan Editor: Kemendikbudristek Akui Beberapa Universitas Asing Tertarik Bangun Kampus di IKN, tapi Belum Ada yang Ajukan Izin