INFO NASIONAL - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet menerima para investor dari China, Singapura, Malaysia, dan Amerika, yang akan membangun Cyber Park dengan beragam fasilitas ternama di Indonesia. Mengusung konsep keberlanjutan, menjadikan Cyber Park sebagai yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Ini berpotensi membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru sekaligus mendatangkan wisatawan dari dalam dan luar negeri.
"Pemerintah menargetkan perputaran uang pada sektor wisata mencapai Rp3.000 triliun pada tahun 2024 dengan target perjalanan wisata mencapai 1,25 - 1,5 miliar orang. Menunjukan bahwa potensi wisata Indonesia sangat besar,” ujar Bamsoet. Menurutnya, investor dari dalam maupun luar negeri tidak perlu khawatir membangun berbagai tempat wisata karena pasti akan diminati.
Bamsoet menjelaskan, konsep berkelanjutan atau sustainable tourism menekankan pada pilar pengelolaan berkelanjutan baik dari sisi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di tahun mendatang sektor wisata akan didominasi lima tren yang berhubungan erat dengan sustainable tourism. Para investor yang masuk dalam sustainable tourism akan memiliki pasar wisatawan yang besar.
"Pertama, tren culture immersion, yakni wisatawan datang ke tempat yang sangat berbeda dengan tempat tinggal mereka. Tujuan dari wisata ini adalah untuk menyerap, mengetahui, hingga mempelajari budaya masyarakat setempat. Kedua, wellness tourism atau wisata kebugaran untuk mempertahankan kesehatan serta keseimbangan dalam hidup," ujarnya,
Ia menambahkan, tren wisata lainya adalah work from destination atau bekerja dari destinasi wisata yang diprediksi akan terus berlanjut. Dan terakhir, off grid travel. Ini adalah perjalanan wisata keluar dari jalur dengan pola yang tujuannya menuju wisata baru. Sport tourism atau wisata olahraga akan menjadi salah satu kegiatan yang paling banyak dilakukan wisatawan domestik.
Potensi wisata Indonesia juga didukung market domestik yang besar. Salah satunya ditunjang naiknya posisi Indonesia oleh Bank Dunia dari negara berpendapatan menengah bawah menjadi negara berpendapatan menengah atas.
"Bank Dunia juga mencatat jumlah penduduk kelas menengah Indonesia saat ini mencapai 52 juta jiwa. Ditambah potensi 115 juta penduduk yang bisa naik menjadi kelas menengah. Semakin meningkatnya jumlah kelas menengah, semakin membuka potensi konsumen bagi industri pariwisata," ujar Bamsoet.(*)