Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

image-gnews
Marie Thomas menyelesaikan pendidikan di STOVIA pada 1922 dan langsung bekerja sebagai dokter di rumah sakit terbesar di Batavia kala itu, Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting yang sekarang menjadi RS Cipto Mangunkusumo. Spesialisasi yang diambilnya adalah bidang ginekologi dan kebidanan. Javapost.nl
Marie Thomas menyelesaikan pendidikan di STOVIA pada 1922 dan langsung bekerja sebagai dokter di rumah sakit terbesar di Batavia kala itu, Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting yang sekarang menjadi RS Cipto Mangunkusumo. Spesialisasi yang diambilnya adalah bidang ginekologi dan kebidanan. Javapost.nl
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum kesetaraan gender dan emansipasi wanita diterapkan, sistem pendidikan kolonial Belanda jauh dari kata setara. Di sekolah-sekolah pada abad ke-19, jarang sekali terdapat murid perempuan apalagi dari kalangan pribumi. Di School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) misalnya, perlu waktu 60 tahun untuk sekolah kedokteran itu menerima murid perempuan.  

Berdiri tahun 1951, STOVIA baru menerima murid perempuan di tahun 1911 dan salah satu murid peremuan pertama adalah Marie Thomas, seorang perempuan campuran Eropa dan Minahasa. Dilansir dari buku Her Story, Perempuan Nusantara di Tepi Sejarah, kebijakan Sekolah pun disebut tak adil kepada murid perempuan. Saat itu, murid perempuan tak diberi tunjangan dan tempat tinggal, sedangkan murid laki-laki diberi tunjangan dan tinggal di asrama selama masa studi. Alhasil Marie harus tinggal sendiri dan membiayai akomodasi sekolahnya sendiri.  

Di tengah diskriminasi itu, Marie Thomas terus berjuang untuk sekolah. Ia belajar dengan tekun. Meski diperlakukan berbeda, Marie tak menyerah. Ia menjadi satu-satunya perempuan di antara 180 siswa laki-laki. 

Melihat ketimpangan itu, sekelompok perempuan membentuk yayasan untuk membantu perempuan yang sedang sekolah. Yayasan itu bernama Studiefondsvoor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen (SOVIA). Organisasi itu membantu Marie menyelesaikan sekolahnya. 

Butuh waktu 10 tahun bagi Marie untuk lulus. STOVIA menyatakan Marie Thomas lulus dengan nilai yang memuaskan, sehingga menyandang gelar Indische Arts pada 26 April 1922. Setelah menerima diploma, Marie menjadi sorotan dan mendapat banyak pujian. 

Kelulusan Marie menjadi menarik perhatian besar di Hindia Belanda, karena menjadi dokter perempuan pertama di tanah air. Setelah mendapatkan gelar terhormat, pemerintah menugaskannya berdinas menjadi dokter pemerintah di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ), yang sekarang berubah nama menjadi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

Sebagai seorang dokter yang cakap, Marie mendalami ilmunya, sehingga diakui sebagai spesialis ginekologi dan kebidanan dan termasuk salah satu dokter pertama yang terlibat dalam kebijakan mengontrol kelahiran bayi lewat metode kontrasepsi Intrauterine Device (IUD). 

Wanita yang beraliran darah Minahasa, lahir pada 17 Februari 1896 dari pasangan Adrian Thomas dan Nicolina Maramis. Dilansir dari laman Kemendikbud, ayahnya yang bekerja sebagai tentara, membuat Marie harus berpindah-pindah sekolah. Setelah menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) dan lulus pada 1911. 

Lahir sebagai golongan indo, Marie disebut-sebut lebih condong berpihak kepada Indonesia. Sebagai perempuan berdarah Minahasa, Marie bergabung dengan organisasi perempuan  beranama Persatoean Minahasa.  

Di Stovia, Marie sempat bertemu Mohammad Joesoef dari Sumatra. Mereka duduk di kelas yang sama untuk waktu yang lama dan lulus pada waktu yang sama pula. Setelah beberapa tahun lulus mereka akhirnya menikah pada 16 Maret 1929. Mereka berdua kemudian berangkat ke Padang, Sumatra Barat, yang merupakan kampung halaman suami. Marie dan suami dikaruniai dua orang anak yang bernama Sonya dan Eri

Setelah berhasil berkarir di bidang kedokteran, pada 1950 ia mendirikan sekolah kebidanan di Bukittinggi. Sekolah kebidanan yang ia dirikan menjadi yang pertama di Sumatera dan kedua di Indonesia.

Setelah 40 tahun lamanya ia mengabdi di dunia kedokteran, Marie menutup usianya di umur 70 tahun akibat penyakit serangan jantung. Marie Thomas dikenal sebagai seorang dokter yang selalu ada untuk pasiennya. Diceritakan, banyak pasiennya yang ia bantu secara cuma-cuma. Di Indonesia, sayangnya, seperti dicatat media Belanda, saat ini Marie Thomas menjadi tokoh yang tidak begitu dikenal. Bahkan, sekolah kebidanan yang ia dirikan tidak menggunakan namanya.

Pilihan Editor: Menaker: Gender Shaming Penghambat Perempuan di Dunia Kerja

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

18 jam lalu

Pekerja perempuan di Juragan 99 Garment/J99 Corp
Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

2 hari lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

3 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

5 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

6 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


Harapan Putri Ariani di Hari Kartini, Perempuan Bisa Wujudkan Mimpi

6 hari lalu

Putri Ariani. Foto: Creathink
Harapan Putri Ariani di Hari Kartini, Perempuan Bisa Wujudkan Mimpi

Putri Ariani mengatakan Hari Kartini merupakan salah satu wujud hasil perjuangan memenuhi hak perempuan dalam memperoleh kesetaraan.