TEMPO.CO, Solo - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo angkat bicara soal penghitungan suara legislatif calon legislatif (caleg) partai banteng yang turun pada Pemilu 2024.
Pria yang akrab disapa Rudy itu memperkirakan perolehan kursi legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo dari pemilu kali ini sebanyak 25 kursi. Dia mengakui jumlah itu turun dari jumlah kursi PDIP hasil Pemilu 2019 yang sebanyak 30 kursi.
"(Tapi dari sisi jumlah?) Memang berkurang ya dari 30 berkurang 25. Tapi data masuk belum 100 persen. Itu wajar karena kader saya, caleg saya mengandalkan militansi dan itu perintah saya, tidak boleh money politics. Anak saya pun tidak boleh money politics, kalau money politics berarti tidak sesuai jargonmu 'Lahir untuk Melayani'," ucap Rudy saat ditemui awak media di kediamannya di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 16 Februari 2024.
Disinggung tentang faktor yang menyebabkan berkurangnya jumlah perolehan kursi di DPRD Kota Solo bagi PDIP, Rudy mengatakan, hal itu tak lepas dari maraknya bantuan sosial (bansos), bantuan langsung tunai (BLT) lain yang sudah ditransfer, dan money politics alias politik uang.
"Penyebab ya dengan adanya bansos, BLT yang lain sudah ditransfer, lantas money politics. Itu kan kenceng sekali. Saya ngomong, boleh percaya boleh nggak, anak-anak saya (kader dan caleg) sudah berjuang mati-matian kaya gini kalahnya juga dengan adanya bansos, dengan uang serangan fajar pada H-1, H-2, bahkan saat coblosan pun masih ada. Tapi ya bicara apapun itu tidak akan menggagalkan Pemilu," katanya.
Baca juga:
Namun dia mengklaim, dari pihaknya dengan tegas melarang para kader dan calegnya untuk melakukan politik uang tersebut.
"Saya nggak kurang-kurang menggembleng kader saya dan saya melarang (kader dan caleg PDIP). Tidak! Pesan saya selalu ke kader atau caleg, 'Kalau kamu memang disukai rakyat ya kamu akan terpilih. Tapi kamu kalau door to door ya sampaikan apa yang akan kamu lakukan nanti jika terpilih sebagai wakil rakyat. Saya nggak kurang-kurang menggembleng kader dan caleg saya seperti itu," tuturnya.
Rudy juga sempat mengomentari pernyataan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo soal Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud dan pendukungnya mempertanyakan soal hasil quick count atau hitung cepat dari berbagai lembaga survei yang memposisikan pasangan nomor urut tiga di posisi terbawah.
"Ya kembali lagi ke semua. Saya tidak akan komentari yang macam-macam. Untuk penghitungan sementara, quick count-nya seperti itu. Kita tunggu saja hasil keputusan KPU yang resmi," ujar Rudy.
Dia lantas menyebut dalam kompetisi pasti ada yang juara ada yang tidak. Menurutnya, jika sudah ada pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil Pemilu 2024, maka tentu saja semua harus dilaksanakan.
"Yang namanya kompetisi pasti ada yang juara ada yang tidak. Ya kalau nanti sudah ada pengumuman pemenangnya dari keputusan KPU, apapun yang harus dilakukan ya dilakukan sebagai rakyat Indonesia," kata dia.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: Ganjar Singgung soal Anomali Hasil Quick Count Pemilu 2024, Ini Respons FX Rudy