Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Klaim Kemenangan Prabowo Sepanjang Ikut Kontestasi Pilpres, Termasuk Saat Dua Kali Kalah

image-gnews
Ekspresi terharu capres nomor urut 02, Prabowo Subianto saat bersujud syukur di depan pendukungnya di kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta, Rabu, 17 April 2019.  Prabowo mengatakan hasil exit poll internal di 5.000 TPS menunjukkan kemenangan kubunya dengan perolehan 55,4 persen. TEMPO/Melgi Anggia
Ekspresi terharu capres nomor urut 02, Prabowo Subianto saat bersujud syukur di depan pendukungnya di kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta, Rabu, 17 April 2019. Prabowo mengatakan hasil exit poll internal di 5.000 TPS menunjukkan kemenangan kubunya dengan perolehan 55,4 persen. TEMPO/Melgi Anggia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden atau capres nomor urut 2 Prabowo Subianto punya pengalaman pahit dalam dua Pilpres sebelumnya: 2014 dan 2019. Dalam dua ajang pemilihan kepala negara itu Prabowo mendeklarasikan kemenangan hingga melakukan sujud syukur. Namun, euforia itu akhirnya membuat malu lantaran hasil hitung nyata atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) berkata lain.

Pilpres 2024 kali ini, hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan Prabowo dan pasangannya, calon wakil presiden atau cawapres Gibran Rakabuming Raka unggul lebih dari 50 persen. Meski kemenangan sudah di depan mata, Prabowo justru tak langsung sujud syukur seperti dalam dua kali pilpres sebelumnya. 

Klaim kemenangan Prabowo di Pilpres 2014

Prabowo sepuluh tahun adalah sosok yang amat ambisius menjadi presiden. Kala itu, pada Pilpres 2014, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa melawan Joko Widodo atau Jokowi yang didampingi Jusuf Kalla (JK). Pemungutan suara digelar pada 9 Juli dan hasilnya diumumkan KPU dua pekan kemudian. Kala itu hasil hitung cepat mayoritas lembaga sigi menunjukkan Jokowi-JK unggul.

Namun Prabowo menafikan keunggulan perolehan suara rivalnya. Sebab dari 12 lembaga yang berpartisipasi, lima di antaranya menyebut dirinya unggul. Ketidakseragaman hasil quick count itu membuat kedua belah kubu saling klaim kemenangan. Tim Prabowo-Hatta tak ingin publik beranggapan Jokowi-JK yang menang. Sehingga dibuatlah deklarasi tandingan.

“Untuk mengimbangi pihak sana. Kalau tidak deklarasi nanti opini publik tergiring Jokowi-JK sudah menang. Padahal belum, hasilnya masih nanti 22 Juli,” ujar Juru Bicara Tim Kemenangan pasangan Prabowo-Hatta, Tantowi.

Dalam deklarasi yang dilakukan di teras rumah ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo, di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, pada Rabu, 9 Juli 2014 tersebut, Prabowo-Hatta bahkan melakukan sujud syukur. Sujud syukur sekitar lima detik ini dilakukan setelah Prabowo mengumumkan kemenangannya berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

“Kami bersyukur bahwa dari semua keterangan yang masuk menunjukkan bahwa kami, pasangan nomor 1, Prabowo-Hatta, mendapatkan dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia,” kata Prabowo saat memberikan keterangan pers.

Prabowo tak menyebutkan nama-nama lembaga survei yang jadi acuan mereka. Begitu juga detail hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang mereka pedomani tersebut. Pihaknya justru menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dan Hatta.

“Kami memang menunggu sampai semua data masuk. Dan, setelah 90 persen data masuk, baru kami mendeklarasikan posisi dan kemenangan kami,” katanya.

Namun, hasil real count atau hitung nyata oleh KPU mengkhianati harapan Prabowo. Sebagaimana diumumkan pada 22 Juli, Prabowo-Hatta, yang diusung Koalisi Merah Putih, mendapatkan 62.576.444 suara alias 46,85 persen. Sementara rivalnya, Jokowi-JK unggul dengan perolehan suara 70.997.833 atau 53,15 persen.

Klaim kemenangan Prabowo di Pilpres 2019

Kalah dalam pilpres sebelumnya tak membuat Prabowo patah harapan. Dia kembali maju sebagai capres dalam Pilpres 2019 dengan menggandeng eks Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno. Jokowi, presiden terpilih periode sebelumnya, kembali menjadi rivalnya. Usungan petahana itu didampingi Ma’ruf Amin.

Hasil hitung cepat oleh 13 lembaga survei dalam Pilpres yang digelar pada 17 April 2019 tersebut menunjukkan Jokowi unggul. Persentase perolehan suara Jokowi-Ma’ruf di kisaran 53-55 persen, sedangkan Prabowo-Sandi antara 44-46 persen. Namun Prabowo tak percaya dengan hasil tersebut. Ia justru mengklaim kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat versinya sendiri.

Dalam sebuah konferensi pers yang ikut dihadiri para pendukungnya di depan rumahnya di Jalan Kertanegara, Prabowo justru mendeklarasikan kemenangan dia di Pilpres 2019. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan dirinya mengantongi persentase suara hingga 62 persen. Suara tersebut berasal dari 320 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Berdasarkan real count kita, kita sudah berada di posisi 62 persen. Ini adalah hasil real count di lebih dari 320 ribu TPS,” kata Prabowo diikuti gemuruh sorakan ribuan pendukungnya, Rabu 17 April 2019.

Prabowo mengatakan bahwa angka ini tak akan berubah banyak. Kata dia, bisa naik satu persen, bisa turun satu persen. Tapi kisarannya ada di angka 62 persen. Prabowo pun berterima kasih kepada semua pendukungnya. Ia mengingatkan agar para pendukung selalu menjaga ketertiban, perdamaian, dan tak terpancing provokasi.

“Koalisi Adil Makmur dan semua relawannya tidak ingin Indonesia terpecah belah. Kita justru ingin mempersatukan,” ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, kemenangan yang dideklarasikannya itu merupakan kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Saat dirinya diangkat menjadi Presiden RI, Prabowo berjanji tidak hanya akan membela pendukungnya, tetapi juga pendukung Jokowi. Prabowo pun mengakhiri orasinya dengan mengucapkan takbir lalu bersujud syukur di hadapan para pendukungnya.

Sejarah terulang, klaim Prabowo lagi-lagi dimentahkan oleh hasil hitung nyata versi resmi yang ditetapkan KPU pada 21 Mei 2019 dini hari. Jokowi-Ma’ruf, usungan Koalisi Indonesia Kerja, mendapatkan perolehan suara 85.607.362 atau 55,50 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi, usungan Koalisi Indonesia Adil Makmur, mendapatkan 68.650.239 atau 44,50 persen suara.

Selanjutnya: Klaim kemenangan Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

2 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyampaikan keterangan pers usai bertemu di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.


Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio saat pengenalan kader baru PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa, 12 September 2023. Tiga mantan kader PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Idris Ahmad, dan Jovin Kurniawan bergabung ke PAN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.


Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

6 jam lalu

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri setelah melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Pertemuan tersebut untuk membahas hasil dari penyampaian Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang menunjuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019 serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan ustad Abdul Somad sebagai cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.


Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

6 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY berbicara dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Sebelumnya, Prabowo bertemu di kediaman presiden keenam RI, SBY, pada pekan lalu. Dok.istimewa
Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.


Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

6 jam lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. ANTARA/Moh Ridwan
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.


Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

7 jam lalu

Tangakapan layar dari video pendek yang diunggah Menko Marves Luhut Pandjaitan usai dijenguk Menhan Prabowo Subianto di Singapura beberapa waktu lalu (Sumber: Instagram)
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.


Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menghadiri upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur, Selasa, 30 April 2024. Perayaan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengangkat tema Mengabdi Dengan Kehormatan Pelindung Sejati Kedaulatan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.


Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.


Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

10 jam lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.


Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

11 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.