TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP memutuskan beroposisi atau tidak bergabung dalam pemerintahan setelah Pilpres 2024. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, partainya akan menjadi oposisi terhadap pemerintah untuk menjalankan tugas check and balance.
Diketahui, PDIP dalam Pilpres 2024 mengusung calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md. bersama Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Hanura, dan Perindo. Namun, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam hasil hitung cepat posisinya paling rendah.
Tentang Oposisi PDIP
1. Check and balance
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya akan berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen untuk menjalankan tugas check and balance. Hasto melihat periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kekuasaan yang terpusat. Kekuasaan itu, kata Hasto, memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi, sehingga kekuasaan dan kritik dalam konteks kebijakan dan implementasinya dibutuhkan check and balance.
2. Di Luar Pemerintahan
Hasto menyebut masyarakat saat ini sedang berhadapan dengan dua hal. Pertama, pihak yang ingin menjadikan demokrasi sebagai kedaulatan rakyat tanpa intervensi. Kedua, pihak yang ingin berkuasa, karena ambisi yang juga diawali dengan rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi.
Kata Hasto, selain berjuang di luar pemerintahan atau di DPR, PDIP akan berupaya lewat jalur partai. “Karena apa pun yang terjadi dalam dinamika politik nasional kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat,” katanya.
3. Membentuk Tim Investigasi
Hasto Kristiyanto menyebut, Ganjar-Mahfud saat ini akan membentuk tim investigasi untuk mengumpulkan berbagai dugaan kecurangan Pilpres 2024, sembari menunggu penghitungan resmi dari KPU. "Maka, sikap kami, kami tunggu proses penghitungan berjenjang, karena ada proses satu bulan, artinya tim khusus itu punya kerja waktu satu bulan," kata Hasto.
Sebagai informasi, mengacu hasil quick count di kanal Pemilu Tempo per Jumat, 16 Februari 2024 pukul 14.00 WIB, Prabowo-Gibran memperoleh suara 59,15 persen secara nasional. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 24,79 suara. Ganjar Pranowo-Mahfud Md mendapat 16,06 persen suara. Hasil quick count ini merupakan kerja sama Tempo dengan lembaga survei Kedai Kopi. Sampai Jumat, 16 Februari 2024, terhitung 99,3 persen data yang sudah masuk.
KHUMAR MAHENDRA | ADIL AL HASAN | ANDRY TRIYANTO TJITRA
Pilihan Editor: PDIP Siap Jadi Oposisi jika Prabowo Menang, PPP: Kami Tunggu Hitung Resmi KPU