TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kominfo dan Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud, Tomy Aryanto, mengatakan bukan kapasitas Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Hasyim Asy’ari untuk mengatakan hoaks tidaknya hasil perhitungan surat suara atau exit poll Pilpres 2024 di luar negeri yang telah beredar.
“Pengecekan fakta-fakta itu biasanya dilakukan oleh pihak ketiga seperti cekfakta.com atau Mafindo atau Kementerian Kominfo,” katanya di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Februari 2024.
Ia mengatakan sah-sah saja jika KPU tak mengakui exit poll itu sebagai informasi resmi, tapi mengatakan sesuatu informasi itu hoaks bukan kapasitas lembaga itu. Ia mengklaim sumber exit poll di luar negeri punya kejelasan, bukan asal-asalan.
“Saya kira mereka juga beberapa lembaga yang melakukan exit poll dengan metode dan teknik yang baik. Karena kebetulan sebagian besar disebut 80 persen itu memenangkan 03 begitu,” ujar Todung.
Sebelumnya, KPU mengatakan perhitungan surat suara Pemilu 2024 di luar negeri dilakukan bersamaan dengan perhitungan yang digelar di Indonesia. Adapun sebelumnya beredar video di media sosial yang menunjukkan hasil penghitungan surat suara di luar negeri.
Baca juga:
“Dengan demikian bila sudah ada publikasi hasil penghitungan suara luar negeri sebelum 14 Februari 2024, kami pastikan itu adalah tidak benar," kata Hasyim melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu, 10 Februari 2024.
Menurutnya, penghitungan surat suara di luar negeri dilakukan bersamaan dengan perhitungan yang dilakukan di Indonesia, yakni pada 14-15 Februari 2024. Dia menuturkan, Pemungutan surat suara di luar negeri dilakukan dengan tiga metode, yakni dengan metode tempat pemungutan suara (TPS), melalui pos, dan melalui kotak suara keliling.
Pilihan Editor: Dituding Bikin Film 5 Tahunan Jelang Pemilu, Ini Tanggapan Sutradara Film Dokumenter Dirty Vote
BAGUS PRIBADI | ANTARA