TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan adanya bantuan sosial atau bansos disimpan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Yogyakarta menuai polemik. DPD Golkar Yogyakarta merespons tudingan itu tidak benar.
Dilansir dari Tempo, polemik ini berawal dari pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang mengaku pihaknya mendapatkan laporan ihwal adanya bansos yang disimpan di kantor DPD Partai Golkar Yogyakarta. Menurut Hasto, informasi itu juga beredar di media sosial.
"Hari ini kami menerima laporan ada bansos yang berada di kantor Golkar di DPD Yogja. Fotonya banyak beredar di media sosial," ujar dia saat ditemui menjelang debat capres di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 4 Februari 2024.
Menurut Hasto, itu merupakan bentuk penyalahgunaan bansos untuk kepentingan elektoral. "Itu hanya akan menimbulkan arus balik yang negatif bagi yang menyalahgunakan bansos," kata dia.
Tim hukum PDIP proses temuan
Hasto juga menyatakan menemukan sejumlah foto bansos di disimpan di kantor DPD Partai Golkar Yogyakarta. Ia mengatakan tim hukum PDIP sedang memproses temuan itu. "Jadi kami mendapatkan foto-fotonya, terutama dari Yogya," kata Hasto.
Menurut Hasto, penyaluran bansos itu harus diberikan tepat sasaran, terutama untuk rakyat yang membutuhkan bantuan tersebut. "Bansos harus digunakan benar-benar bagi kepentingan rakyat bukan kepentingan pemberi," ujarnya.
Hasto merespons soal bansos usai menyaksikan debat capres antara kandidat pemilihan presiden atau Pilpres 2024 yang diikuti oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Temuan adanya bansos itu pertama kali disampaikan Hasto, Sabtu, 3 Februari 2024. Dia mengatakan temuan bansos di DPD Golkar itu sebagai bentuk penyalahgunaan bansos untuk kepentingan elektoral. Hal itu akan menimbulkan arus balik negatif bagi pelaku penyalahgunaan bantuan itu.
Hasto pun merespons pernyataan Anies di arena debat. Saat adu gagasan, Anies mengatakan bansos bukan untuk kepentingan pemberi, tapi penerima. Penyaluran bansos pun harus melalui mekanisme birokrasi yang benar.
"Ya, itu sebenarnya sebuah umpan lambung dari Pak Ganjar. Karena kami melihat, makna bansos itu digeser," kata Hasto. "Padahal, bansos merupakan komitmen pemerintah untuk rakyat kecil. Bukan bagi kepentingan orang yang menyalurkannya."
Maling teriak maling
Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merespons pernyataan Hasto PDIP sebagai sesuatu yang tidak benar.
"Pernyataan (Hasto) itu tidak benar, bagi kami itu seperti maling teriak maling," kata Sekretaris DPD Golkar DIY yang juga Wakil Sekretaris TKD Prabowo Gibran DIY Erwin Nizar, Ahad, 4 Februari 2024.
Kantor DPD Golkar DIY selama masa kampanye Pemilu 2024 ini menjadi posko Sekretariat Bersama TKD Prabowo-Gibran DIY.
Erwin menuturkan berbagai kegiatan terkait kemenangan pasangan calon nomor urut 2 di DIY itu dirembug para partai koalisi pengusung di kantor itu. Salah satunya nonton bersama debat capres-cawapres oleh partai koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
"Berbagai kegiatan pemenangan Prabowo Gibran di Yogya berpusat di sini, namun tidak benar kalau di sini (Kantor DPD Golkar DIY) jadi tempat penyimpanan bansos," kata Erwin. "Kalau dia (Hasto) mengatakan (Kantor Golkar DIY jadi tempat menyimpan bansos), jangan-jangan kelompok mereka sendiri yang melakukan itu selama ini."
Erwin tak menampik, dalam kegiatan yang digelar di kantor DPD Golkar DIY itu memang kadang ada pembagian sembako ke masyarakat namun bukan gratis, melainkan dalam bentuk pasar murah.
Dalam paket yang dibagikan itu berisi minyak goreng dan tepung, di mana masyarakat untuk mendapatkannya hanya perlu mengeluarkan biaya Rp 5.000 per paketnya.
"Kalau ada bantuan paket sembako yang dibagikan di sini, itu pendanaannya inisiatif gotong royong dari relawan dan partai koalisi pengusung Prabowo Gibran DIY di sini," kata Erwin. "Jadi tidak ada yang namanya bantuan dari pusat."
Pembagian bansos menjelang Pilpres 2024 ini ditengarai berdampak kepada suara pasangan Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Adapun Partai Golkar menjadi salah satu partai pengusung pasangan capres-cawapres ini.
IKHSAN RELIUBUN | HAN REVANDA PUTRA | PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Hasto Sebut Ada Bansos Disimpan di Kantor Golkar DIY, TKD Prabowo-Gibran: Maling Teriak Maling