TEMPO.CO, Depok - Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2014-2019, Muhammad Anis, angkat bicara soal gerakan guru besar menyerukan pesan kebangsaan agar pemilu terlaksana secara jujur dan adil.
"Tadi kita sudah dengarkan apa yang menjadi keprihatinan kami," kata Anis usai dibacakan pesan kebangsaan guru besar UI di pelataran gedung rektorat UI, Depok, Jumat, 2 Februari 2024.
Ia berharap agar semua unsur yang memiliki peran dalam melaksanakan pemilu secara Jurdil, bisa tergerak hatinya untuk menjalankan tugas mulia demi kepentingan anak dan cucu di masa depan.
"Karena ini penting sekali, karena demokrasi itu dibangun tidak mudah," tutur Anis.
Anis juga berharap agar pesan kebangsaan dari guru besar UI dapat didengar semua yang memiliki peran dalam menyukseskan pemilu 2024.
"Saya berdoa semoga pemilu ini berjalan dengan lancar, baik dan menghasilkan hasil yang betul-betul bisa membuat Indonesia lebih hebat lagi ke depannya," ucap Anis.
Di tempat yang sama Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum UI, Sulistyowati Irianto menyampaikan di tahun 1951-1954, UI punya Rektor Mr Soepomo yang juga seorang pendiri bangsa.
'Mr Soepomo secara khusus menyampaikan mandat kepada sivitas akademika UI harus merebut kembali zaman Sriwijaya yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia," ungkap Sulistyowati.
Kata Sulistyowati, Indonesia pernah menjadi besar dan jangan dirusak hanya untuk kepentingan politik sesaat dan demi kepentingan nepotisme keluarga.
'Kami tidak akan tinggal diam, kami sivitas akademika UI akan terus mengawasi apa yang terjadi di luar sana," kata Sulistyowati.
Pilihan Editor: Presiden Jokowi Tepis Isu Ketidaknyamanan dalam Kabinet: Biasa Saja