TEMPO.CO,Yogyakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mengklaim banyak kiai di desa-desa mencari akses agar bisa memberikan dukungan pada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Saya banyak dihubungi kiai-kiai di desa-desa yang mencoba mencari akses agar mereka bisa mendukung pasangan Prabowo-Gibran," kata Gus Ipul melalui keterangan video yang dibagikan di sela peringatan Harlah NU ke 101 di Yogyakarta, Rabu, 31 Januari 2024.
Padahal, kata Gus Ipul, kiai-kiai yang memiliki pondok pesantren di desa-desa yang tak disebutkan namanya itu, tidak pernah ketemu capres-cawapres maupun tim sukses.
"Saya nggak tahu, apa yang melatarbelakangi (kiai-kiai itu mendukung Prabowo-Gibran), tapi saya tahu bahwa mereka memberi dukungan secara tulus tanpa meminta imbalan atau sesuatu, itu banyak sekali jumlahnya," ujar Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, kiai-kiai itu mendukung Prabowo mungkin karena kedekatannya dengan dunia pesantren. "Mungkin karena Pak Prabowo itu sudah lama memiliki hubungan baik dengan pesantren," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menyinggung soal pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. "Saya lihat paslon nomor urut 01 itu sering sekali menyerang PBNU, kemudian juga mengambil jarak dan mengembangkan isu-isu yang tidak menarik sebenarnya bagi warga NU," kata dia.
Dia mencontohkan seperti soal isu Muktamar Luar Biasa (MLB) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). "Isu itu cukup menggerogoti atau menurunkan suara teman-teman PKB, dalam rangka pilpres ya maksudnya," kata dia. "Banyak juga orang milih partai tapi tidak milih calonnya banyak. Terus terang saya melihat hasil survei ini, sesuatu patut yang direnungkan oleh capres cawapres".
Terlepas dari dinamika itu, Gus Ipul mengajak warga NU menggunakan hak pilih sesuai hati nuraninya pada saat pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024 nanti.
Pilihan Editor: Mahfud Md Umumkan Mundur dari Kabinet Jokowi di Pura Ulun Danu Lampung, Ini Maknanya