TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak menjawab lugas soal kemungkinan kampanye bersama putranya Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi cawapres dari Prabowo Subianto.
Dalam keterangan pers bersama Prabowo di Magelang Jawa Tengah, pada Senin, 29 Januari 2024, Jokowi kembali merujuk pada pernyataannya beberapa hari lalu soal presiden boleh berpihak dan kampanye.
“Wong ada pertanyaan, ya kan? Saya menyampaikan ketentuan Undang-Undang saja sudah ramai,” kata Jokowi, kemudian tertawa.
Jokowi melontarkan pernyataan mengenai presiden boleh memihak dan berkampanye pada Rabu, 24 Januari 2024, saat memberikan bantuan pesawat secara simbolis ke TNI bersama Menteri Pertahanan Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Belakangan, pada Jumat, 26 Januari 2024, di Istana Kepresidenan Bogor, Jokowi menjelaskan aturan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 pasal 281 dan 299 tentang Pemilu.
Karena pernyataannya itu, Jokowi banjir kritik dari berbagai kalangan lantaran dinilai dapat abuse of power. Pakar hukum sudah mengingatkan, Jokowi luput pada pasal pemilu membatasi dukungan dari seorang presiden dan pejabat-pejabat negara lainnya untuk mendukung atau membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan salah satu pasangan calon, seperti pasal 282 undang-undang yang sama.
Meski Jokowi tak secara lugas menjawab apakah dia akan berkampanye untuk Gibran, namun Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep justru menyebut ayahnya itu akan menggalang suara dalam kampanye bersama PSI. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PSI usai berkampanye di Bandung pada Jumat, 26 Januari 2024.
“Oh iya, saya sudah diajak bolak-balik. Tapi sekali lagi, saya menyampaikan ketentuan Undang-undang saja, Undang-undang Pemilu saja sudah ramai ya,” kata Jokowi merespons soal ajakan Kaesang.
Sementara itu, saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara pada Senin, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, mengenai pernyataan Jokowi pada pekan lalu itu dalam konteks menyampaikan soal aturan saja - presiden boleh kampanye asal cuti dan tidak memanfaatkan fasilitas negara. Bukan berarti, menurut Ari, presiden akan berkampanye.
“Sampai saat ini belum ada rencana Presiden Jokowi untuk berkampanye,” kata Ari.
Pilihan Editor: Tagar Asal Bukan Prabowo Sinyal Koalisi Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Md?