TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo tidak mempersoalkan pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Menurut Ganjar, siapa saja bisa bertemu dengan Sri Sultan, termasuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang sedang berkontestasi di pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Meski demikian, Ganjar mengaku dirinya bersyukur menjadi calon presiden pertama yang bertemu Sri Sultan HB X dan berdiskusi selama dua jam untuk membahas isu, salah satunya cara mengelola Indonesia. Dia menyebut Sri Sultan waktu itu berpesan bahwa Indonesia harus dikelola dengan baik dan penuh integritas.
“Mudah-mudahan semua calon presiden yang hadir di sana atau siapa pun tamu yang datang ke sana, juga mendapatkan pesan yang sama bahwa Republik ini harus dikelola dengan baik, dengan penuh integritas,” ujar Ganjar usai menghadiri kampanye akbar Hajatan Rakyat di Istana Maimun di Medan, Sumatera Utara, pada Ahad, 28 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Selain itu, Ganjar menyebut Ayahanda Sri Sultan, yakni Hamengkubuwono IX, pernah menulis buku berjudul “Tahta untuk Rakyat.” Buku itu menurut bekas Gubernur Jawa Tengah itu, cukup bagus dan bisa menjadi kaidah dalam memimpin bangsa.
“Dengan membaca buku itu, saya kira kita akan tahu, kita diberikan amanah oleh rakyat. Buku itu bisa menjadi kaidah dalam memimpin,” kata Ganjar.
Jubir Keraton Minta Pertemuan Itu Tidak Ditafsirkan yang Tidak-Tidak
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X di kediamannya di Keraton Kilen, Ahad siang, 28 Januari 2024.Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X selama kurang lebih satu jam sejak pukul 10.30 WIB itu berlangsung tertutup dari awal hingga selesai. Awak media tidak dapat kesempatan mewawancarai keduanya ihwal pertemuan itu.
Hanya perwakilan Keraton Yogyakarta yang juga menantu Sultan HB X, yakni Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Notonegoro, yang memberikan keterangan ihwal kunjungan Jokowi itu.
"Tadi kurang lebih bertemu selama 1 jam, pertemuannya juga tertutup. Jadi saya kalau ditanya ngobrolin apa, saya juga tidak tahu," kata Notonegoro.
Notonegoro menambahkan sudah hal yang biasa jika Presiden Jokowi sedang ke Yogya dan ada waktu akan menemui Sultan HB X. "Biasanya kalau ke Yogya memang (Presiden Jokowi) bersilaturahmi kepada Ngarsa Dalem (Sultan HB X)," kata dia.
Pertemuan biasanya hanya dilakukan empat mata alias berdua saja seperti hari ini. "Kecuali saat hari raya seperti lebaran begitu baru mengajak keluarga," kata dia.
"Tadi ada pesan, dari kami, mohon jangan dinarasikan yang enggak-enggak, karena memang (Jokowi) sering bersilaturahmi," imbuh dia.
ADIL AL HASAN, PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Beda dengan Para Capres, Jokowi Ditemui Sultan HB X di Keraton Yogya