Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nasib Suku Darat Rempang Memprihatinkan, Mensos Risma Akan Lakukan Pengecekan

image-gnews
Mensos Tri Rismaharini saat kunjungan kerja di Kantor Kejaksaan Negeri Batam, Rabu, 24 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Mensos Tri Rismaharini saat kunjungan kerja di Kantor Kejaksaan Negeri Batam, Rabu, 24 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Iklan

TEMPO.CO, Batam - Menteri Sosial RI Tri Rismaharini akan memastikan informasi adanya suku darat atau suku hutan di Pulau Rempang, Kota Batam yang tidak mendapatkan hak sosial dan ekonomi yang layak dari pemerintah.

"Nanti kita lihat dari sisi sosialnya," kata Risma saat ditanyakan awak media, saat menghadiri acara penyerahan kartu identitas anak (KIA) kepada anak panti asuhan di Batam, Rabu 24 Januari 2024. 

Risma melanjutkan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kondisi suku darat di Pulau Rempang tersebut dari pemerintah daerah Kota Batam.

"Nanti saya lihat secara sosial ya, kalau soal pendidikan dan kesehatan itu bukan kewenangan saya, sampai sekarang belum ada input (persoalan suku darat) kepada Kemensos," kata Risma.

Ia menegaskan, akan melakukan pengecekan dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Batam terkait kondisi suku darat di Pulau Rempang tersebut. 

Suku Darat Rempang Terabaikan

Sebelumnya, belakangan ini suku darat di Pulau Rempang menjadi perbincangan banyak orang. Hal itu berawal saat pemerintah pusat mengeluarkan pernyataan bahwa Pulau Rempang adalah pulau kosong.

Pernyataan itu merespon akan dijadikannya Pulau Rempang sebagai kawasan industri terpadu yang masuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN). Kehadiran suku darat membantah semua klaim tersebut.

Beberapa sejarahwan mengatakan suku darat ini merupakan suku asli Pulau Rempang. Dalam buku “Orang Darat di Pulau Rempang, Tersisih Dampak Pembangunan Kota Batam” yang ditulis Dedi Arman 2023 menyebutkan, Suku Darat sudah mendiami beberapa kawasan di Pulau Batam, mulai dari Batu Aji, Tembesi, Pulau Bulang dan Rempang pada abad 19. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisinya saat ini suku orang darat cukup memprihatikan, mereka tidak memiliki akses air bersih, pendidikan, kesehatan hingga tanah. Sedangkan untuk listrik baru masuk beberapa minggu belakangan setelah suku darat ini muncul ke publik. "Sekarang sudah masuk listrik bantuan dari orang Malaysia," kata salah seorang orang suku darat Alwandi kepada Tempo belum lama ini.

Saat ini suku darat asli Pulau Rempang berjumlah sekitar 8 orang. Sedangkan beberapa keluarga suku darat lainnya juga ada yang terpencar di berbagai daerah di Kepri. Mereka kawin dengan suku Melayu, Bugis, hingga Flores.

Tidak hanya tertinggal secara fasilitas sosial, suku darat Rempang juga terkenal jarang bergaul dengan masyarakat luar lainnya. Mereka lebih banyak mengurung diri di Hutan Kampung Sadap di Pulau Rempang, Kota Batam. "Sehingga perlu langkah khusus untuk menangani masalah suku darat ini," kata Peneliti BRIN Dedi Arman.

Begitu juga yang dikatakan Sosiolog Desa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University Eko Cahyono. Menurutnya, orang darat tidak mendapatkan hak mereka sebagai warga negara. Tak hanya hak sosial ekonomi, tetapi hak dasar seperti hak tanah juga tidak mereka dapatkan. "Negara selama ini seperti tidak mengakui mereka," kata Eko kepada Tempo belum lama ini. 

YOGI EKA SAHPUTRA

Pilihan Editor: Mensos Risma Sebut Temukan Banyak Anak Tanpa Identitas: Pemda Harus Cepat Tangani Masalah Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu usai acara halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.


Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

2 hari lalu

Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan calon presiden Prabowo Subianto Sabtu, 17 Februari 2024/dok tim media Khofifah
Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.


Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

2 hari lalu

Warga melintasi jalan di Pulau Belakang Padang, Batam, yang sudah diperbaiki, Sabtu, 20 Apri 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu


Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

2 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0


Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.


PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

3 hari lalu

(Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Defara
PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.


Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

5 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

7 hari lalu

Beberapa orang turis Cina menanam mangrove di pesisir Pulau Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.