Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gibran Tak Jawab Pertanyaan Mahfud MD Soal Trisakti Bung Karno Saat Debat Capres, Apa 3 Poin Penting Itu?

image-gnews
Foto kombinasi Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD (kiri) dan Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Foto kombinasi Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD (kiri) dan Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga Mahfud MD melontarkan pertanyaan ihwal konsep Trisakti Bung Karno kepada cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka saat Debat Capres keempat Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, pada Ahad malam, 21 Januari 2024. Mahfud menyinggung soal janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang kemandirian pangan tanpa impor.

“Saya ingin menanyakan posisi Mas Gibran sebagai wakil presiden, bagaimana dengan konsep Trisakti Bung Karno terkait kemandirian ini?” tanya pendamping Ganjar Pranowo yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam itu.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Gibran menyampaikan terima kasih atas evaluasi Mahfud terhadap pemerintahan Jokowi yang dinilai gagal mewujudkan pangan mandiri. Putra sulung Jokowi ini kemudian meminta agar jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada masyarakat.

“Terima kasih Prof Mahfud untuk evaluasinya saya mohon maaf jika ada kata-kata yang salah tapi sekali lagi ini harus kita evaluasi dan kita jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada warga,” kata Gibran.

Menjawab ihwal kemandirian dalam Trisakti Bung Karno, menurut Gibran, pemerintahan Jokowi sudah membuat program food estate atau lumbung pangan. Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud kompak menyebut program ini gagal. Gibran pun mengakui, di sebagian wilayah program ini gagal. Namun, kata dia, ada juga yang berhasil.

“Nomor 1 dan nomor 3 ini kan kompak (menyebut) food estate gagal. Saya tegaskan sekali lagi, memang ada yang gagal. Tapi ada yang berhasil juga yang sudah panen. Misalnya di Gunung Mas Kalteng, itu sudah panen jagung, singkong itu Pak, cek saja nanti datanya,” ujar Gibran.

Sebelum sesinya berbicara habis, Gibran kembali meminta narasi ketakutan jangan disebarkan kepada warga. Gibran menginginkan semua pemimpin itu optimistis. “Bapak-bapak ini adalah calon-calon pemimpin, harus optimis jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada warga dan masyarakat,” ujar Gibran.

Lantas apa itu Tri Sakti Bung Karno?

Peneliti Politik di Bulaksumur Empat, Arif Novianto dalam artikelnya di Kolom Tempo, mengungkapkan sumbangsih Presiden Pertama RI Sukarno terhadap negara dan bangsa Indonesia tidak lagi dapat terhitung nilainya. Bung Karno-sapaan Sukarno-tidak hanya dikagumi oleh bangsa Indonesia semata, tapi juga masyarakat internasional. Sukarno adalah penggali ideologi negara Indonesia: Pancasila.

“Pemikiran Sukarno tentang penolakan terhadap neo-imperialisme dan neo-kolonialisme yang digelorakan di berbagai forum internasional telah membuatnya menjadi salah satu pionir perjuangan bangsa terjajah dalam merebut kemerdekaan,” tulis Arif.

Setelah Sukarno dilengserkan dari tampuk kekuasaan presiden dan digantikan oleh Soeharto pada 1966, proses desukarnoisasi pun dijalankan oleh pemerintah Orde Baru secara masif selama 32 tahun. Semua yang berbau Sukarno dikebiri. Bahkan, pemikiran Sukarno tentang neo-kolonialisme dan neo-imperialisme yang menginspirasi perjuangan masyarakat dunia dihilangkan paksa dari diskursus ilmu sosial dan politik di lingkungan pendidikan.

Salah satu pemikiran Sukarno yang masih menjadi sumbangsih dalam mewujudkan Indonesia Emas adalah ide Trisakti-nya. Dikutip dari majalah triwulan Lemhannas, Swantara, dalam pidatonya pada peringatan HUT RI pada 17 Agustus 1963, Bung Karno mengatakan bangsa merdeka dan berdaulat perlu dan mutlak memiliki tiga hal: berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Tiga hal inilah yang di kemudian hari disebut sebagai Trisakti Bung Karno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam percakapan bersama Maulwi Saelan, salah satu mantan pengawalnya, Bung Karno menyatakan bahwa hanya dengan ilmu pengetahuan modern dan mengerti Sejarah Kebudayaan Indonesia, baru kita bisa memahami apa yang disebut dengan Trisakti. Menurut Maulwi, Trisakti Bung Karno akan dapat menyusun kekuatan pembangunan bangsa sekaligus mewujudkan character building.

Politik Sukarno di Pilpres 2014

Politik berbau Sukarno merebak saat Pilpres 2014 silam. Menurut Arif, dua kandidat capres saat itu: Prabowo Subianto dan Joko Widodo, berupaya membangkitkan simbolisasi politik Sukarno dalam kampanye mereka. Prabowo menggelorakan pemikiran Sukarno tentang sikap nasionalisme serta penolakan terhadap neo-imperialisme dan neo-kolonialisme.

Berbeda dengan Prabowo, Jokowi tidak menggunakan simbol pembawaan dari Sukarno. Aroma Sukarno yang digunakan Jokowi dengan mendekatkan diri kepada Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri, yang merupakan putri sulung dari Sukarno. Selain itu, Jokowi juga mengaduk konsep program politiknya dengan cita rasa Sukarno, salah satunya menyelipkan janji berbau Trisakti.

Jokowi dinilai gagal terapkan Trisakti Bung Karno

Putri Presiden Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri, menilai pemerintahan Jokowi di tahun ketiga periode pertama bersama wakilnya, Jusuf Kalla belum menjalankan konsep Trisakti. Padahal, selama kampanye 2014, ujar Rachmawati, Jokowi dan Jusuf Kalla berjanji akan menjalankan konsep Trisakti Bung Karno dalam pemerintahannya.

“Secara obyektif saya bilang (pemerintahan Jokowi-JK) belum dan masih jauh dari yang dicita-citakan Soekarno, yaitu Trisakti,” kata Rachmawati setelah menghadiri Dies Natalis Universitas Bung Karno yang ke-17 di Jakarta, Senin 25 Juli 2016. “Arah bangsa dan negara ini harusnya melaksanakan Trisakti.”

Rachmawati, yang juga pendiri Universitas Bung Karno, menuturkan ada beberapa contoh yang dapat dijadikan bukti bahwa Trisakti tidak dijalankan oleh Jokowi-JK. Salah satunya, kata dia, adalah ketergantungan Indonesia pada utang luar negeri. “Kita belum ada kepribadian yang kuat,” ujar Rachmawati.

Selain ketergantungan pada utang luar negeri, Rachmawati juga mengkritik impor barang-barang dari luar negeri. Menurutnya, impor menjadi bukti bahwa pemerintah tidak bisa melaksanakan program ketahanan nasional. “Berdikari di bidang ekonomi itu non-sense,” katanya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | ARDITO RAMADHAN | KUKUH S WIBOWO

Pilihan Editor: Anak Bung Karno: Pemerintahan Jokowi-JK Jauh dari Trisakti

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

1 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyampaikan keterangan pers usai bertemu di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.


Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio saat pengenalan kader baru PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa, 12 September 2023. Tiga mantan kader PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Idris Ahmad, dan Jovin Kurniawan bergabung ke PAN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.


Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

5 jam lalu

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri setelah melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Pertemuan tersebut untuk membahas hasil dari penyampaian Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang menunjuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019 serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan ustad Abdul Somad sebagai cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.


Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

6 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY berbicara dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Sebelumnya, Prabowo bertemu di kediaman presiden keenam RI, SBY, pada pekan lalu. Dok.istimewa
Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.


Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

6 jam lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. ANTARA/Moh Ridwan
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.


Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

7 jam lalu

Tangakapan layar dari video pendek yang diunggah Menko Marves Luhut Pandjaitan usai dijenguk Menhan Prabowo Subianto di Singapura beberapa waktu lalu (Sumber: Instagram)
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.


Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menghadiri upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur, Selasa, 30 April 2024. Perayaan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengangkat tema Mengabdi Dengan Kehormatan Pelindung Sejati Kedaulatan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.


Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.


Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

10 jam lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.


Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

11 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.