TEMPO.CO, Jakarta - Selama masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung, salah satu program yang paling sering disebut paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, adalah makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah. Program itu secara resmi memperkenalkan pada 28 November 2023.
Program tersebut menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, tak ketinggalan melontarkan kritik terhadap program yang disebut bakal menelan anggaran sebesar Rp 400 triliun.
1. Bukan solusi untuk atasi stunting
Anies mengatakan solusi untuk kasus prevalensi kekerdilan pada anak atau stunting bukan lewat program seperti itu. "Penanganannya tidak bisa di masa sekolah. Jadi, nggak cukup dikasih makan siang, sudah terlambat. Nggak cukup," kata Anies di hadapan para tenaga kesehatan dalam acara Desak Anies di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.
Menurut dia, pemenuhan nutrisi justru harus diberikan kepada ibu hamil, sehingga dapat dilakukan intervensi sejak dini atau di 1.000 hari pertama usia anak. Apalagi stunting dapat menghambat tumbuh kembang anak dan berdampak seumur hidup. Karena itu, kata dia, program memberikan makan siang terhadap anak-anak sudah terlambat untuk menangani prevalensi stunting.
2. Singgung banyaknya anak Indonesia intoleransi laktosa
Anies juga mengkritik program pembagian susu gratis. Sebab, banyak anak mengalami intoleransi laktosa. Karena itu, nutrisi yang didapat tidak harus melalui susu, tetapi juga sumber pangan dari laut.
"Kalau (hanya) dari susu, nanti pabrik-pabrik susu yang akan hidup dari proyek ini. Tetapi kalau kita dorong (makan) ikan, maka kita akan dapat ikan itu di semua tempat dengan mudah. Di danau dapat, di laut dapat, dan harganya terjangkau, aksesnya mudah," ucap Anies.
3. Imunisasi dan pola asuh juga mesti jadi sorotan
Tak hanya soal makanan, menurut Anies, program imunisasi tuntas dan pola asuh yang tepat dapat mencegah prevalensi stunting. Kepedulian terhadap ibu hamil juga harus diperhatikan karena mereka mengandung calon pemimpin bangsa Indonesia.
Ke depan, Anies menyebutkan, harus ada kebijakan dari pemerintah pusat mengenai panduan pelayanan kesehatan ibu hamil dan anak usia dini yang dapat dikelola di daerah.
Anies juga menggarisbawahi pentingnya anak-anak Indonesia dibiasakan sejak dini untuk mengonsumsi makanan sehat yang diproduksi dalam negeri. Jika hal itu dilakukan, kata dia, ke depan akan terlatih untuk tidak menjadi konsumen impor.
Pilihan Editor: Hasto Sentil Program Bagi Susu Gratis Prabowo