TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo berjanji akan menghapus batas usia pelamar kerja jika dirinya menang dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Ganjar beralasan langkah itu dipilih lantaran adanya keluhan dari anak muda terkait lowongan kerja yang menetapkan batas maksimal usia pelamar kerja 24 tahun.
"Jadi hari ini banyak yang menyampaikan 'pak saya masih muda, kok kemudian saya tidak bisa masuk kerja' rasanya tidak fair. Kan ukuran kerja bisa dilihat dari tes fisiknya, tes kemampuannya," ujar Ganjar, ditemui di Hotel Owabong, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin, 15 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Menurut Ganjar, peraturan tersebut tidak adil karena usia tidak bisa menjadi patokan kemampuan dan keahlian seseorang. "Bukan berarti yang muda selalu bisa dan yang tua kemudian dianggap tidak bisa. Belum tentu kan," kata Ganjar.
Bekas Gubernur Jawa Tengah itu menyebutkan, komitmen menghapus batas usia pelamar kerja merupakan upaya untuk memberikan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Maka kita akan pertimbangkan masukan itu. Saya kira memberikan suasana yang fair karena kerja itu adalah hak setiap warga negara. Maka dia berhak tanpa dibatasi aturan,"
Ganjar Janjikan Akses Perumahan bagi Anak Muda
Calon presiden Ganjar Pranowo menjanjikan akan menuntaskan persoalan akses anak-anak muda dalam memiliki perumahan. Ganjar menyebut tempat tinggal masih menjadi masalah dan akan menjadi program prioritasnya bersama calon wakil presiden Mahfud Md., jika menang dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
“Rasa-rasanya untuk mereka yang mendapatkan jumlah tertentu perlu mendapatkan fasilitas (perumahan),” kata Ganjar di kegiatan Generasi Perintis yang digelar di Pos Bloc, Jakarta, pada Ahad, 14 Januari 2024.
Selain itu, Ganjar menyebut pasangan Ganjar-Mahfud memiliki program perumahan bernama Rumah Kita-10 juta hunian dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah. Menurut Ganjar, Ganjar nantinya program rumah yang akan disediakan dalam bentuk rumah subsidi, ataupun rumah rusunawa atau rusunami.
“Kalo kemudian pasangan muda atau anak muda nanti masuk ke satu bursa kerja baru, mereka mulai menikmati hasil pertama. Tentu kita memfasilitasi, tentu pembangunan rumah banyak sekali kita kejar,” kata Ganjar.
Sekarang ini, kata Ganjar, dirinya sudah berdiskusi dengan beberapa ahli untuk menghadirkan rumah disertai ketersediaan lahan yang strategis dan terjangkau dari pusat perekonomian serta transportasi umum. Ganjar mengklaim pernah mencoba untuk mereplikasi program yang dijalankannya saat menjadi Gubernur Jawa Tengah yaitu program Tuku Lemah Oleh Omah (Beli Tanah Dapat Rumah).
“Jadi tanahnya dari mereka, rumahnya dari kita, bentuknya mirip-mirip subsidi dan ukuran yang lebih banyak rasa-rasanya pola yang lain seperti model superblok, yang bisa digunakan banyak orang baik milik atau sewa itu menjadi bridging yang pertama,” kata Ganjar.
Pilihan Editor: Timnas Amin Respons Langkah Bawaslu Hentikan Kasus Gus Miftah Bagi-bagi Uang