TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau JK turut menanggapi dua isu yang menyorot Prabowo Subianto usai debat capres ketiga di Istora Senayan, Ahad malam, 7 Januari 2024. Capres nomor urut dua yang juga menjabat Menteri Pertahanan tersebut disebut membeli alutsista bekas dan punya ratusan ribu hektare tanah. Lantas, apa tanggapan JK?
Alutsista Bekas
JK mengatakan bahwa kebijakan pembelian alutsista bekas bukan hanya dilakukan di era Menhan Prabowo. Kendati demikian, kata dia, berbeda dengan saat ini, alutsista bekas yang dibeli di era sebelumnya bisa ditebus dengan harga jauh lebih murah. Apalagi, kata JK, bila alutsista tersebut sudah tua.
“Saya kira pemerintah ‘kan tidak satu kali ini beli bekas, tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,” katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu, 10 Januari 2023.
Menurut JK, yang dipermasalahkan ketika debat ketiga Pilpres 2024 terkait dengan pembelian alutsista bekas itu karena harganya yang terlalu tinggi untuk mendapatkan pesawat berusia 25 tahun. Dengan harga tersebut, kata JK, tentu sangat tidak laik mengingat teknologi yang didapatkan juga telah tertinggal jauh karena masih pakai teknologi tahun pembuatannya.
“Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini ‘kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun,” tuturnya.
Saat orang ingin membeli pesawat, lanjut dia, yang diukur ada dua, yaitu umur dan jam terbangnya. Untuk umur, sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut. “Kalau beli baru, pasti teknologi baru. Di samping itu, jam terbangnya berapa, semua ada aturannya kalau pesawat terbang, yang penting itu,” katanya.
Tanah ratusan ribu hektare
JK mengatakan asal-usul lahan Prabowo tersebut ada sangkut paut dengan dirinya. JK mengakui, dirinyalah yang menyarankan Prabowo membeli lahan itu. Namun banyak yang salah mengira lahan ratusan ribu hektar itu pemberian darinya. Dia berharap pernyataannya dapat meluruskan kabar tersebut.
Menurut JK, tanah yang dikuasai oleh Prabowo tersebut ialah hasil pembelian dari pabrik kertas PT Kiani Lestari milik Bob Hasan pada 2004. JK bercerita dirinya punya peran besar dalam proses pembelian tanah itu. Pihaknya lah yang memfasilitasi Prabowo Subianto membeli pabrik kertas PT Kiani Lestari yang berada di Kalimantan.
Menurut dia, saat itu Kiani memiliki kredit macet di Bank Mandiri. “Prabowo datang ke kantor saya, dan dia ingin membeli pabrik kertas PT Kiani Lestari milik Bob Hasan yang macet di Bank Mandiri,” kata JK di Jakarta, Rabu.
Lahan milik Prabowo itu juga pernah ramai setelah Joko Widodo atau Jokowi, rival Prabowo di Pilpres 2019, mengungkit hal ini di debat kedua capres pada 2019. Prabowo mempertanyakan pembagian sertifikat tanah selama era pemerintahan Jokowi periode pertama. Jokowi menjawab bahwa Prabowo memiliki lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh. Kepemilikan tanah tersebut, kata Jokowi, tidak dilakukan di masa pemerintahannya.
Saat itu, JK juga turut menanggapi. Dia mengatakan dirinya merupakan sosok yang ikut terlibat dalam pemberian izin pembelian HGU lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur, oleh Prabowo. Hal ini terjadi pada 2004 silam, saat JK baru dua minggu menjabat sebagai wakil presiden di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
“Pak Prabowo memang menguasai tapi sesuai Undang-Undang , sesuai aturan, apa yang salah. Kebetulan waktu itu saya yang kasih itu,” kata JK saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Februari 2019.
JK mengatakan tanah tersebut merupakan aset kredit macet yang dikelola Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Kemudian dialihkelolakan oleh Bank Mandiri. JK mengatakan saat itu tanah tersebut diminati oleh Prabowo dan pengusaha dari Singapura. JK kemudian meminta Agus Marto, yang sedang menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, agar lebih memprioritaskan warga negara Indonesia. Maka Prabowo-lah yang membeli tanah tersebut dengan harga 150 juta dolar.
IHSAN RELIUBUN | ANDIKA DWI | EGI ADYATAMA
Pilihan Editor: Anies Baswedan Persoalkan Prabowo Beli Pesawat Bekas, Jusuf Kalla: Harganya Kemahalan