TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr. menjamu Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dalam makan siang kenegaraan di Istana Malacanang, Manila, pada Rabu, 10 Januari 2024. Jokowi dan Bongbong menyanjung kerja sama bilateral kedua negara yang sudah terjalin selama 75 tahun.
“Filipina dan Indonesia tidak hanya tetangga, tetapi kakak dan abang, yang berbagi sejarah panjang dalam budaya yang dinamis. Kami memiliki aspirasi yang sama soal perdamaian dan kemakmuran rakyat kami,” kata Bongbong, sebelum makan siang kenegaraan yang tampak mewah, dikutip dari keterangan video Istana Kepresidenan Filipina.
Presiden Jokowi ditemani Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Gandi Sulistyanto, Duta Besar RI untuk Filipina Agus Widjojo, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Abdul Kadir Jailani, dan Direktur Asia Tenggara Mirza Nurhidayat.
Sementara delegasi dari Filipina yang hadir antara lain Menteri Luar Negeri Enrique A. Manalo, Sekretaris Eksekutif Lucas P. Bersamin, Menteri Pertahanan Nasional Gilbert Teodoro, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Alfredo E. Pascual, Menteri Transportasi Jaime Bautista, Menteri Energi Raphael P. M. Lotilla, dan Penasihat Presiden untuk Perdamaian Carlito G. Galvez Jr.
“Indonesia dan Filipina berkomitmen memperkuat kerja sama untuk 75 tahun selanjutnya, serta memperkuat persatuan dan sentralitas ASEAN demi perdamaian dan kemakmuran regional kita,” kata Jokowi, ditutup klip dia bersulang dengan Bongbong Marcos dan hiburan.
Makan siang kenegaraan ini menyusul tete-a-tete yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara kedua negara pada pagi hari. Dalam pertemuan bilateral kedua pemimpin membahas tiga hal, politik-keamanan, Ekonomi, dan isu kawasan.
Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kerja sama perbatasan dalam revisi border patrol agreement, border crossing agreement, dan penyelesaian batas landas kontinen serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk alutsista. Untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dan Filipina, Jokowi dan Bongbong sepakat untuk terus membuka akses pasar. Sementara untuk isu regional, Jokowi dan Bongbong turut membahas persoalan Laut Cina Selatan - wilayah perairan sarat konflik.
Pilihan Editor: HUT PDIP ke-51 Tak Dihadiri Jokowi, Ini Pernyataan Keras Megawati di HUT PDIP 2022, 2023, dan 2024