TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan soal anggaran pertahanan yang ditanyakan dalam debat capres akhir pekan lalu tidak perlu ada yang dirahasiakan. Dia membantah klaim yang menyebut soal data ini sebagai rahasia negara.
“Kalau rahasia negara itu misalnya intelijen, strategi penyerangan. Kalau bicara soal anggaran, kalau anggarannya segitu, situasinya begitu, kan itu bukan rahasia,” kata Mahfud, yang merupakan calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo, saat ditemui di Istana Negara usai rapat kabinet pada Selasa, 9 Januari 2024.
Dalam debat yang digelar KPU di Istora Senayan Ahad malam, ketiga calon presiden membahas soal tema pertahanan, politik luar negeri, geopolitik, dan geospasial. Dalam debat tersebut, calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyerang capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dengan pertanyaan-pertanyaan yang tajam.
Anies, dalam debat sempat meminta Prabowo untuk membuka data soal anggaran pertahanan termasuk belanja alutsista. Belanja alutsista Kementerian Pertahanan di bawah pimpinan Prabowo sudah dikritik sejumlah pihak sebelumnya karena dianggap boros.
"Kita perlu strategi baik supaya kekuatan yang kita miliki bisa bekerja dengan optimal, ini bukan pribadi, ini negara. Policy, penjelasan ya di sini bukan ruang tertutup yang nggak diketahui publik," kata Anies.
Presiden Joko Widodo ikut mengomentari jalannya debat capres itu. Mengenai data pertahanan, Jokowi mengatakan yang berkaitan dengan pertahanan, keamanan negara, dan alat utama sistem senjata tentara atau alutsista memang ada yang bisa dirahasiakan. Jokowi mengatakan perangkat tersebut menyangkut dengan strategi negara.
“Ini menyangkut strategi besar negara nggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong nggak bisa,” kata Jokowi di Serang, Banten pada Senin siang, 8 Januari 2024, dikutip dari keterangan video resmi Istana. Kepala negara tak menyebutkan pernyataan itu ditujukan kepada calon presiden yang mana.
Saat ditemui di Istana Negara, Mahfud mengatakan, pertanyaan di debat tidak ada yang mengharuskan mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal Strategi Pertahanan. “Itu kan soal alutsista. Nggak bisa dibicarakan di ruang tertutup. Kalau di ruang tertutup namanya Rembugan, bukan debat,” katanya.
Sementara, Prabowo mempertanyakan rasa cinta Anies terhadap negara karena ingin membuka data pertahanan itu di depan publik. Di Pilpres 2024, Ketua Umum Gerindra itu berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Pak Anies, Pak anies, saya tidak bicara tertutup, saya bicara di DPR, komisi I, dimana semua Parpol yang mengusung Bapak hadir dan menyetujui yang saya ajukan," kata eks Pangkostrad ini, merujuk pada partai pengusung Anies seperti NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa yang saat ini masih berada dalam pemerintah Presiden Jokowi.
Pilihan Editor: Jubir Menhan Bilang Anggaran Pertahanan Rp 131 Triliun, Bukan Rp700 Triliun