TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto membalas sindiran pesaingnya, Anies Baswedan, soal pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Januari 2024. Anies mengkritik Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo memiliki anggaran besar tetapi hanya mampu membeli alutsista bekas.
Prabowo mengatakan pihaknya bertekad agar negara memiliki pertahanan yang kuat. Namun, dia mengatakan ada saja yang mungkin asal bicara tentang kebjakan itu.
"Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, mungkin didorong oleh ambisi menggebu-gebu sehingga tidak objektif," ucapnya.
Sebagai Menteri Pertahanan, dia mengatakan berpegang kepada doktrin dan strategi nasional. Dia mengklaim mampu mempertanggungjawabkan kebijakan itu.
"Saya berkeyakinan hanya dengan pertahanan yang kuat, kita bisa dihormati kita akan menjaga kepentingan nasional kita," ujarnya.
Tak cukup sampai di situ, dia mengatakan berdadarkan ilmu pengetahuan paling dasar, kekuatan nasional harus memiliki kekuatan militer. Tanpa itu, dia mengatakan sebuah bangsa akan ditindas, diambil kekayaan, dan diusir dari tanah airnya.
"Seperti di Gaza sekarang," tutur Prabowo.
Anies sindir soal anggaran, pembobolan situs Kemenhan hingga alutsista bekas
Sebelumnya, dalam pemaparan visi misinya, Anies Baswedan menyinggung soal anggaran sebesar Rp 700 triliun yang dimiliki oleh Kementerian Pertahanan. Dia menyatakan ironi karena dengan anggaran sebesar itu, kementerian tersebut tak bisa melindungi dirinya dari serangan peretas.
Anies pun menyindir penggunaan anggaran tersebut yang diantaranya adalah untuk membeli alat utama sistem pertahanan bekas.
“Karena itu kami ingin mengembalikan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan yang tidak bisa mempertahankan itu. Justru (anggaran itu) digunakan untuk membeli alat alutsista di saat tentara-tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas,” tuturnya.
Pembelian alutsista bekas yang disinggung Anies Baswedan merujuk pada rencana Kemenhan membeli pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar. Pembelian jet tempur buatan 1997 itu mendapatkan kecaman karena dinilai terlalu mahal dan masa pakainya yang tak panjang.
Meskipun demikian, Prabowo Subianto, sempat menyatakan bahwa 12 jet tempur tersebut masih memiliki masa pakai yang cukup panjang. Prabowo menyatakan bahwa pembelian jet tempur bekas itu karena Indonesia membutuhkannya karena sejumlah jet tempur Indonesia sudah habis masa pakainya dan sebagian lainnya rusak. Prabowo pun sebelumnya menyatakan Mirage 2000-5 itu dibutuhkan sebelum kedatangan jet tempur baru yang dipesan dari beberapa negara.
Selain Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, debat capres malam ini juga diikuti oleh Ganjar Pranowo. Ini merupakan yang ketiga dari lima debat yang dirancang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyambut Pilpres 2024.