TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan memberantas korupsi serta mafia perikanan dan pertanian. Menurut Mahfud, dirinya dan calon presiden Ganjar Pranowo akan menegakkan hukum tanpa pandang bulu jika menang dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
"Korupsi harus kami babat, penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu," kata Mahfud saat berkampanye di hadapan petani dan nelayan serta masyarakat Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Jumat, 29 Desember 2023, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Menurut Mahfud, saat ini tidak boleh lagi ada aparat penegak hukum yang menjadi beking para mafia, termasuk di pertanian dan perikanan. "Aparat tidak boleh lagi menjadi beking dari mafia-mafia di Indonesia. Apakah pertanian maupun perikanan," ujarnya.
Mahfud yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu berjanji bersama Ganjar Pranowo untuk menjadikan Indonesia bersih dari koruptor dan para mafia. Menurut dia, para koruptor dan mafia itulah yang menyengsarakan petani dan nelayan.
"Kita harus bersihkan negara ini agar kita bisa maju dan makmur bersama. Kuncinya, pembersihan aparat, birokrasi, serta penegak hukum agar tidak main-main dengan hak rakyat," kata Mahfud.
Selain bertemu dengan nelayan dan petani, dalam rangkaian kampanye hari ini, Mahfud Md juga mengunjungi Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.
Dalam kunjungan itu, Mahfud mengatakan salah satu program prioritas pasangan Ganjar-Mahfud adalah memberikan tunjangan kepada ustaz, kiai kampung, guru ngaji, dan sejenisnya. Mahfud menilai kelompok ini kurang mendapatkan perhatian.
"Ini para pencetak kader bangsa, kurang perhatian. Nanti kami anggarkan untuk gaji para guru ngaji, marbot masjid, ustaz madrasah. Kami akan data, kami atur dengan ketat. Agar dapat penghargaan dengan tepat. Itu salah satu program kami," kata Mahfud.
Kedatangan rombongan Mahfud di lokasi tersebut disambut keluarga Ponpes seperti Nyai Hj. Mas'adah Zarkasih, KH. Muafiq Amir, Nyai Hj. Latifah Junaidi, KH. Lukman Hakim Zarkasih, Gus Endy Fadlullah, Gus Mufti Ali di Ndalem Kasepuhan Pengasuh beserta pengurus Ponpes Bustanul Makmur, Genteng Banyuwangi.
Menurut Mahfud, dirinya lebih memilih halaqah di kampus dan pondok pesantren daripada berkampanye di lapangan. Selain lebih efektif, kata dia, memang belum waktunya kampanye akbar.
Tak hanya itu, Mahfud menilai forum terbatas ini amat penting karena dalam sejarahnya, banyak sekelompok kecil mampu mengalahkan kelompok besar. "Penentu sejarah, selalu dimulai sedikit orang. Perubahan besar dimulai dari satu orang yang membawa revolusi besar. Syaratnya dengan izin Allah dan sabar," kata Mahfud.
Mahfud mencontohkan Perang Badar. Nabi Muhammad menang dengan hanya 300 pasukan melawan 1.100 pasukan Quraisy. Menurut Mahfud, pasukan Sang Nabi menang karena 300 pasukan ini sabar dan tangguh dalam berjuang. Bukti lain, kata dia, masuknya Islam ke Andalusia. Pasukan kecil Thariq bin Ziyad yang jumlahnya 7 ribuan mampu menaklukkan 350 ribu pasukan Romawi.
"Mungkin kita ini kecil menghadapi kekuatan besar. Uang besar. Tetapi dengan niat tulus dan sabar, Insyaallah kita bisa mencapai tujuan. Jangan kecil hati. Sejarah itu selalu dimulai dari yang kecil," kata Mahfud yang juga calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Pilihan Editor: TKN Prabowo-Gibran Sebut Program Makan Siang dan Susu Gratis Untuk Atasi Masalah Pola Makan Tidak Sehat