INFO NASIONAL - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan kampanye di Wonosobo, Jawa Tengah, pada Senin, 18 Desember 2023. Adapum calon wakilnya, Mahfud Md berada di Padang.
Di Wonosobo, Ganjar sarapan dengan tokoh dan warga di Pasar Kumandang. Kemudian, Ganjar mengunjungi Pasar Induk Wonosobo.
Bekas Gubernur Jawa Tengah itu juga melakukan pertemuan dengan Tim Pemenangan Daerah dan calon legislatif partai koalisi di Pendopo Ngawen, Pancurwening, Wonosobo. Ganjar juga memetik dan makan durian bareng kelompok petani durian di Wilayu, Wonosobo.
Ganjar pun menyempatkan makan siang di Pendopo Bupati Wonosobo. Kemudian, ia bertemu dengan masyarakat dan relawan koordinator desa dan kecamatan pelaku seni di Rest Area Silatri.
Sehari sebelumnya, Ganjar sempat memaparkan programnya dalam acara Food & Agriculture Summit II dan Dialog Calon Presiden RI 2024-2029 di Institut Pertanian Bogor pada Selasa, 19 Desember 2023. Acara itu diselenggarakan oleh Himpunan Alumni IPB.
Dalam acara tersebut, Ganjar mengatakan situasi ketahanan pangan di Indonesia telah menjadi isu yang terus diperbincangkan. Faktor utama yang masih menjadi problem adalah ketergantungan pada impor, terutama untuk komoditas bahan pokok seperti beras.
“Padahal ketergantungan ini dapat membuat negara rentan terhadap fluktuasi harga di pasar internasional, perubahan iklim, dan gangguan pasokan global,” kata Ganjar saat memaparkan programnya dalam acara Food & Agriculture Summit II dan Dialog Calon Presiden RI 2024-2029 di Institut Pertanian Bogor seperti pada keterangan tertulis, Selasa malam, 19 Desember 2023.
Menurut Ganjar, kedaulatan pangan harus dilakukan segera menyusul indeks keamanan pangan Indonesia yang hanya 60,2, lebih rendah dibandingkan Singapura yang nilainya 73,1. Menurut dia, upaya ini bisa diatasi dengan ketersediaan pangan yang murah.
“Kondisi ini, tentunya bisa diatasi melalui ketersediaan pangan murah. Smart Distribution, Smart Farming, dan Smart Fishing adalah solusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Tentu, untuk merealisasikan itu, sangat diperlukan periset nasional dan pusat data yang Sat Set terintegrasi dalam Satu Data Indonesia melalui KTP Sakti," ujar Ganjar.
Ganjar menyebut 77 persen wilayah Indonesia terdiri atas laut dan air. Di sisi lain, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sektor maritim hanya berkontribusi sekitar 7,6 persen.
Menurut dia, ada tiga hal pokok yang harus dilakukan untuk mengatasi persoalan itu agar dapat mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat maritim. Tiga hal itu adalah ekonomi pesisir, nelayan produktif, dan blue economy atau ekonomi biru.
Ganjar mengatakan, dalam upaya meningkatkan produktivitas nelayan, ada tiga program yang akan dikerjakan apabila terpilih sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, periode 2024-2029, yaitu pertama KTP Sakti. Satu data alokasi subsidi usaha produktif (solar nelayan & alat tangkap ikan). Kedua Pengampunan & Keringanan Kredit Produktif Nelayan, dan yang ketiga adalah Asuransi Pertanian untuk gagal panen.
“Lalu, untuk mewujudkan blue economy di Indonesia, kita harus buat blueprint untuk Blue Carbon Credit ekosistem pantai dan laut di Indonesia. Sebab menurut riset Cides tahun 2021, terdapat potensi Blue Carbon Credit senilai Rp 3.540 triliun,” kata Ganjar.
Aementara itu, Mahfud di Padang, mengukuhkan kepengurusan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Sumatera Barat. TPD Ganjar-Mahfud diketuai Febby Dt Bangso dari Partai Hanura dan Sekretarisnya Syamsul Bahri dari PDI-P, serta pengurus dari partai pendukung Ganjar-Mahfud. "Target kami adalah 30 persen suara Ganjar-Mahfud di Sumbar," kata Febby.
Febby optimis target itu terealisasi karena pasangan Ganjar-Mahfud sesuai dengan selera masyarakat Sumbar yang memilih pemimpin yang takah, tokoh, dan tageh (3T). "3T itu dimiliki pasangan Ganjar-Mahfud yang ketokohannya tidak diragukan lagi, kuat dan berkharisma," ujarnya.
Menurutnya, Ganjar merupakan sosok yang sangat berpengalaman di birokrat. "Lalu Pak Mahfud tidak diragukan lagi sosoknya karena berpengalaman di eksekutif, legislatif maupun yudikatif," kata dia. Apalagi, masyarakat Sumbar egaliter dan mencari pemimpin yang bersih. "Pasangan Pak Ganjar-Mahfud itu cocok dan mengusung konsep dwi tunggal Soekarno-Hatta".(*)
