TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, enggan mengungkapkan sumber pendanaan dari duit Rp116,4 triliun yang dimiliki oleh Prabowo-Gibran. "Saya belum bisa menjelaskannya," ucapnya saat dihubungi, Jumat, 22 Desember 2023.
Dalam pesannya kepada Tempo, Dradjad mengoreksi nominal uang simpanan yang belakanhan ramai disebut sebagai "celengan rahasia" itu. Dia mengatakan jumlah sebenarnya Rp116,4 triliun, bukan Rp104 triliun yang seperti dia sampaikan sebelumnya.
Sebelumnya, Dradjad mengatakan uang Rp116,4 triliun itu bisa menjadi sumber pendanaan janji kampanye Prabowo-Gibran jika menang Pilpres 2024. Namun, dia mengatakan duit itu kini tergembok dalam satu pasal sebuah aturan.
Dradjad mengatakan, hak untuk menjelaskan ihwal pendanaan itu secara terbuka berada di tangan capres dan cawapres.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, mengatakan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka akan menjelaskan ihwal "celengan Rp104 triliun" dalam debat cawapres. Namun, sampai debat berakhir di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Desember 2023 kemarin, Wali Kota Solo tak menyinggung ihwal duit itu.
Budiman mengatakan, penjelasan tentang sumber pendanaan itu bukan merupakan kapasitasnya. "Itu akan dijelaskan oleh Mas Gibran dalam debat cawapres," ucapnya saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Desember 2023.
Eks politikus PDIP itu meyakini simpanan pribadi Prabowo-Gibran tak mungkin sebanyak itu. Kendati begitu, dia mengatakan pihaknya sudah menghitung sumber-sumber pendanaan program-program yang dijanjikan dalam kampanye.
Dalam debat cawapres, Gibran Rakabuming Raka menyatakan, pihaknya akan menjalankan program makan siang gratis, meski banyak pihak yang nyinyir. Ia mengklaim, program makan siang gratis adalah investasi menuju Indonesia Emas.
"Kita punya program makan siang gratis banyak yang nyinyir. Tapi sekali lagi, Pak, program makan siang gratis ini adalah investasi menuju Indonesia Emas," ujar Gibran.
Gibran mengklaim, program makan siang gratis yang membutuhkan biaya sebesar Rp 400 triliun bakal menjadi stimulan bagi ibu-ibu yang memasak untuk program ini. "Program makan siang gratis Rp 400 triliun ini adalah stimulan untuk ibu-ibu warteg-warteg warung-warung catering yang ada di daerah," ujarnya.
Menurut dia, biaya sebesar Rp 400 triliun itu nantinya akan mengalir ke daerah-daerah. "Bayangkan Rp 400 triliun mengucur ke daerah-daerah. Semua ibu-ibu ikut memasak makan siang untuk anak-anak kita. Itu, Pak, yang saya maksud dengan infrastruktur sosial. Program makan siang gratis itu investasi ke depan untuk menuju Indonesia emas," katanya.
Pilihan Editor: Jelang Debat Perdana Cawapres, Cak Imin Bilang akan Istirahat Supaya Tidak Ngantuk