Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dugaan Intimidasi terhadap Butet dan Agus Noor Dinilai Mirip Orde Baru, Amnesty: Kegiatan Seni Sering Disensor

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Agus Noor, penulis dan Direktur Artistik Calon Lawan dalam konferensi pada Jumat, 19 Oktober 2023. Foto: TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo.
Agus Noor, penulis dan Direktur Artistik Calon Lawan dalam konferensi pada Jumat, 19 Oktober 2023. Foto: TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penulis naskah teater, Agus Noor dan seniman Butet Kartaredjasa diduga diintimidasi polisi saat menggelar pertunjukan bermuatan satire politik di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 1 Desember 2023. Amnesty International Indonesia menyebut pembatasan terhadap seniman hanya akan merugikan perkembangan kebudayaan dan partisipasi masyarakat. 

Amnesty menilai fenomena ini seperti di Orde Baru era pemerintahan Presiden Soeharto. “Kegiatan seni sering menjadi sasaran sensor dan pembatasan. Upaya mengendalikan ekspresi artistik yang kritis bisa dilihat sebagai bentuk kembalinya praktik yang seharusnya ditinggalkan,” kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 Desember 2023. 

Selain itu, intimidasi seperti ini bisa merusak kebebasan berkesenian dan iklim hak asasi manusia, khususnya kebebasan berekspresi. “Ini merupakan hak dasar setiap orang yang dilindungi hukum,” kata Usman. 

Amnesty International Indonesia, kata Usman, mendesak pihak berwenang untuk menghentikan praktik intimidasi terhadap para seniman dan warga negara yang berpikir kritis. Menurut dia, negara harus menjamin kebebasan berkesenian sebagai bagian integral dari kebebasan berekspresi. “Segala bentuk ekspresi dalam seni adalah elemen penting dalam membangun masyarakat yang demokratis dan berbudaya,” kata Usman. 

Sore hari itu, sebelum pertunjukan berlangsung, sejumlah petugas Kepolisian Sektor Menteng tiba-tiba datang dan meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur politik.

Seniman Butet Kartaredjasa menandatangani surat tersebut. “Bagi kami itu intimidasi,” kata Agus Noor dihubungi, Senin, 4 Desember 2023.

Surat tersebut juga mencantumkan komitmen penanggungjawab tidak kampanye pemilu, menyebarkan bahan kampanye pemilu, menggunakan atribut partai politik, menggunakan atribut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, dan kegiatan politik lainnya. Butet menunjukkan surat pernyataan bermeterai tersebut kepada Tempo.

Setelah menandatangani surat itu, panitia tetap menggelar pertunjukan teater berjudul Musuh Bebuyutan dalam durasi 150 menit. Dalam balutan setelan batik dan celana berwarna cokelat, Butet membuka pentas tersebut.

Dia menyapa dan memberikan salam kepada semua kontestan Pemilu 2024. Selain itu, Butet mengatakan harus membuat surat pernyataan tertulis yang ditujukan kepada polisi bahwa dia harus berkomitmen tidak ada unsur politik dalam pertunjukan itu. “Keren. Selamat datang Orde Baru,” kata Butet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertunjukan itu digelar Indonesia Kita, forum budaya yang rutin menggelar pentas teater. Pentas ke-41 ini mengusung tema pertarungan politik yang terjadi di antara dua pihak yang sebelumnya bersahabat. Pentas berjudul Musuh Bebuyutan itu berlangsung selama dua hai yakni 1 Desember dan 2 Desember 2023 di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki.

Lakon pertunjukan ini digarap oleh Agus Noor sebagai penulis dan direktur artistik, bersama dengan Butet Kartaredjasa sebagai pendiri Indonesia Kita yang juga tampil sebagai aktor utama. Agus Noor menyayangkan intimidasi itu yang serupa dengan situasi saat Orde Baru. Intimidasi itu baru pertama kali setelah Indonesia Kita selama 41 kali. “Kami seperti dejavu, persis Orde Baru,” kata dia.

Agus menduga intimidasi itu terjadi karena di sana ada kehadiran Calon Wakil Presiden, Mahfud MD. Menurut Agus kehadiran Mahfud dalam acara itu sama seperti penonton lainnya atau bukan undangan khusus. Mahfud yang sering menonton pentas Indonesia Kita datang 15 menit setelah pertujukan dimulai. “Kami tidak beri panggung untuk Pak Mahfud,” ujar Agus.

Agus menyiapkan pertunjukan itu sebulan yang lalu sebagai bagian dari kegiatan Indonesia Kaya yang sudah terprogram selama setahun. Musuh Bebuyutan mengisahkan hubungan seorang pemuda dan seorang perempuan yang bertetangga dan berteman baik di kampung. Namun, keduanya berseteru karena berbeda pilihan politik. Permusuhan keduanya merembet dan membuat situasi kampung penuh kasak-kusuk.

Masyarakat menjadi terbelah, ada yang mendukung pemuda dan ada juga yang mendukung perempuan. Situasi di perkampungan itu makin memanas ketika lurah akan habis masa jabatannya dan pemilihan lurah baru akan dilangsungkan. Pentas itu juga menampilkan sindiran dan guyonan terhadap tiga kontestan pemilu.

Pilihan Editor: Dugaan Intimidasi terhadap Butet dan Agus Noor, Amnesty Sebut Langgar Kebebasan Berekspresi

ADIL AL HASAN | SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Warga Rempang Kembali Alami Intimidasi dan Kekerasan, Amnesty International Minta PSN Rempang Eco City Distop

11 jam lalu

Tetua warga Pulau Rempang memanjatkan doa di makam-makan tua untuk memperingati 1 tahun tragedi penggusuran Pulau Rempang, Jumat, 6 September 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Warga Rempang Kembali Alami Intimidasi dan Kekerasan, Amnesty International Minta PSN Rempang Eco City Distop

Warga Melayu Rempang kembali mengalami intimidasi dan kekerasan karena menolak Proyek Startegis Nasional Rempang Eco City.


Konser Rakyat Leo Kristi: 20 Lagu Dinyanyikan, Neno Warisman Turut Bersuara

3 hari lalu

Konser Rakyat Leo Kristi bertajuk Nyanyian Merdeka di Kafe Kendil Mas, Sabtu, 14 September 2024. Foto: TEMPO/S. Dian Andryanto
Konser Rakyat Leo Kristi: 20 Lagu Dinyanyikan, Neno Warisman Turut Bersuara

Tak kurang dari 20 lagu karya Leo Kristi dinyanyikan Ote Abadi, Nona Van der Kley dalam Konser Rakyat Leo Kristi. Neno Warisman turut bernyanyi.


Nyanyian Tanah Merdeka, Konser Rakyat Leo Kristi 14 September 2024

7 hari lalu

Musisi Ote Abadi (kedua kanan), Nona van der Kley (kedua kiri), Liliek Jasqee (kanan) dan tim musik Institut Kesenian Jakarta (IKJ) membawakan lagu karya Leo Kristi dalam acara Konser Rakyat Leo Kristi bertajuk Ku Takkan Pernah Mati di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu, 27 Juli 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Nyanyian Tanah Merdeka, Konser Rakyat Leo Kristi 14 September 2024

Selama 2 bulan terakhir, Konser Rakyat Leo Kristi telah diselenggarakan lebih dari satu kali. Sabtu malam nanti, Apa yang menarik?


Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon di Pilkada Jakarta, Mirip Golput Era Orde Baru?

8 hari lalu

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan pada acara seremonial dan penyerahan trofi World Habitat Award 2024 kolaborasi multipihak untuk perubahan kebijakan perumahan Jakarta di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, pada Ahad, 25 Agustus 2024. TEMPO/ Mochamad Firly Fajrian
Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon di Pilkada Jakarta, Mirip Golput Era Orde Baru?

Ramai di media sosial gerakan "anak abah tusuk 3 paslon" di Pilkada Jakarta.Anak Abah sebutan bagi pendukung Anies Baswedan. Mirip golput?


Dua Dekade Pembunuhan Munir, Amnesty: Negara Enggan Tuntaskan Kasus dan Tegakkan Keadilan

12 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023.Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Dua Dekade Pembunuhan Munir, Amnesty: Negara Enggan Tuntaskan Kasus dan Tegakkan Keadilan

Amnesty International Indonesia kembali menyoroti kasus pembunuhan Munir Said Thalib.


Chatib Basri Sebut Faisal Basri Tak Hanya Berani Mengkritik: Pemikirannya Cemerlang, Pandangannya Segar

13 hari lalu

Chatib Basri dan Faisal Basri. Instagram
Chatib Basri Sebut Faisal Basri Tak Hanya Berani Mengkritik: Pemikirannya Cemerlang, Pandangannya Segar

Wafatnya ekonom senior Faisal Basri hari ini membawa ingatan Eks Menteri Keuangan, Chatib Basri, kembali ke masa lampau.


Konsep Interaktif Pentas Teater Placebo, Asmara Abigail akan Live Streaming di Panggung

21 hari lalu

Asmara Abigail menjadi pemeran utama dalam pementasan teater Placebo persembahan Stock Teater yang digelar di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), 6-7 September 2024. Dok. Stock Teater
Konsep Interaktif Pentas Teater Placebo, Asmara Abigail akan Live Streaming di Panggung

Dalam beberapa adegan, Asmara Abigail akan live streaming secara langsung di atas panggung yang bisa diakses para penonton melalui HP masing-masing.


Iran Gelar Eksekusi Publik Langka atas Pembunuh Pengacara

22 hari lalu

Ilustrasi eksekusi mati
Iran Gelar Eksekusi Publik Langka atas Pembunuh Pengacara

Iran pada Senin melakukan eksekusi publik yang jarang terjadi terhadap seorang pria atas pembunuhan seorang pengacara


Amnesty International Sebut Aparat Brutal ke Massa Aksi Tolak Revisi UU Pilkada

27 hari lalu

Polisi berpakaian preman menangkap pendemo saat terjadi bentrokan dalam aksi menolak revisi UU Pilkada di gerbang belakang DPR RI, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Bentrokan pecah saat pendemo berupaya memasuki kompleks DPR. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Sebut Aparat Brutal ke Massa Aksi Tolak Revisi UU Pilkada

Amnesty International menyebut aparat yang brutal tak mengerti bahwa berunjuk rasa itu dilindungi hukum nasional maupun internasional.


Aksi Tolak RUU Pilkada di Yogyakarta, Butet Kartaredjasa Singgung Gerakan Pisowanan Ageng

27 hari lalu

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Aksi Tolak RUU Pilkada di Yogyakarta, Butet Kartaredjasa Singgung Gerakan Pisowanan Ageng

Seniman monolog Butet Kartaredjasa turut dalam aksi menolak revisi RUU Pilkada yang diikuti ribuan massa di Yogyakarta,.