TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan warga yang tergabung dalam kelompok Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) mendatangi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Yogyakarta Senin siang, 4 Desember 2023. Dalam aksi yang dikawal ketat puluhan personil Kepolisian Resort Kota Yogyakarta itu, warga memprotes pernyataan politikus PSI Ade Armando, yang menuding adanya praktek dinasti politik di Yogyakarta.
Para warga itu berdatangan menggunakan pakaian adat Jawa peranakan sembari membawa poster bergambar Ade yang disilang pada bagian wajahnya. Pada poster itu tertulis “Menghina Sejarah Yogyakarta adalah Menghina Kemerdekaan Indonesia” #TangkapAdeArmando.
Kedatangan warga ke kantor PSI DIY di Kampung Muja Muju, Umbulharjo, itu sempat dihadang personil kepolisian. Setelah negosiasi alot, para warga akhirnya berhasil menggelar aksi di depan kantor PSI DIY.
“Perkataan Ade Armando soal dinasti itu telah melukai warga Yogyakarta, dia adalah kader PSI, maka secara moral politik, PSI sebagai induknya juga harus ikut bertangungjawab,” kata Widihasto Wasana Putra, salah satu peserta aksi.
Ade sebut dinasti politik di Yogyakarta
Sebelumnya, Ade, menyinggung gerakan mahasiswa di Yogyakarta yang memprotes politik dinasti Presiden Jokowi dengan majunya Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ade dalam videonya di media sosial mengatakan seharusnya yang dilawan mahasiswa di Yogya itu adalah sistem dinasti di sana karena gubernurnya tidak memimpin dengan terpilih melalui pemilihan umum (Pemilu) tapi karena faktor keturunan.
Diketahui, Yogyakarta menyandang predikat Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Undang Undang (UU) nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Salah satu alasan negara memberikan fasilitas itu karena Yogyakarta telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1755 silam jauh sebelum Indonesia merdeka pada 1945.
Desak PSI pecat Ade Armando
Dalam aksi itu, mereka PSI mengambil sikap tegas terhadap Ade. Mereka menyatakan tindakan tegas itu harus diambil dalam waktu 2x 24 jam sejak aksi itu digelar.
“Tuntutan kami PSI harus bersikap tegas pada Ade Armando, Ade Armando harus dipecat sebagai pembelajaran agar tidak asal bicara tanpa tahu sejarah,” kata dia.
Mereka juga mendesak kepolisian menangkap Ade Armando dan memprosesnya secara hukum.
“Jika dalam waktu 2 x 24 jam tuntutan kami tak dipenuhi, kami juga siap mempropagandakan PSI harus hilang dari Yogyakarta, baliho-balihonya juga harus bersih dari Yogyakarta,” kata dia.
Selanjutnya, PSI sebut pernyataan Ade tak mewakili sikap partai