TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pertimbangan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia atau LVRI, di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 22 November 2023. Dalam pelantikan tersebut, Jenderal Purnawirawan Herman Bernhard Leopold atau HBL Mantiri dilantik sebagai Ketua Umum DPP LVRI, sementara Ito Sumardi dilantik sebagai Wantimpus LVRI.
“Saya Presiden Republik Indonesia dengan ini secara resmi melantik Saudara-saudara dalam Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pertimbangan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia Periode Tahun 2022-2027. Saya percaya bahwa Saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” kata Jokowi saat melantik para anggota DPP dan Wantimpus LVRI.
Legiun Veteran Republik Indonesia adalah organisasi yang didirikan pada 1 Januari 1957. Organisasi ini menaungi orang-orang yang telah berjasa mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Acara pelantikan tersebut juga diikuti secara daring oleh para anggota LVRI lainnya melalui konferensi video. Adapun anggota LVRI terdiri dari para pejuang yang ikut dalam revolusi fisik 1945-1949, perjuangan pembebasan Irian Barat 1961-1963, dan Dwikora 21 Mei 1975-17 Juli 1976.
Pelantikan dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 44/M Tahun 2023 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Pimpinan Pusat Serta Dewan Pertimbangan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia Periode Tahun 2022-2027.
Dalam keterangannya selepas acara pelantikan, Mantiri mengungkapkan rasa syukur atas pelantikan keanggotaan LVRI yang dilakukan bersamaan dengan pelantikan Panglima TNI Agus Subiyanto yang dinilai sebagai salah satu penerus perjuangan para veteran.
“Kita bersyukur kita bersama-sama satukan kesinambungan, tidak terpisah antara kita yang sudah veteran dengan para TNI yang masih aktif,” ujar Martini.
Turut hadir dalam pelantikan tersebut adalah para kepala lembaga negara, sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan para kepala staf angkatan.
HBL Mantiri adalah lulusan Akademi Militer 1962 dari satuan infanteri. Mantiri pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura periode 1996 - 1999.
Namanya mencuat sebagai calon duta besar Indonesia untuk Australia pada 1995, tetapi akhirnya dibatalkan pemerintah karena komentarnya mengenai aksi militer di Timor Timur pada 1991 kurang disukai pemerintah Australia.
Pada Desember 2004, namanya juga disebut-sebut dalam skandal pembelian tank Scorpion pada tahun 1992-1994 dari sebuah perusahaan Inggris bersama dengan putri Suharto, Tutut dan R. Hartono.
Mantiri juga pernah menjadi Panglima Kodam IX/Udayana pada 1992. Ia sempat menjabat Kepala Staf Umum ABRI pada 1993 hingga 1995. Sebelum menjadi Ketua Umum LVRI, Mantiri menjabat Wakil Ketua Umum LVRI periode 2017-2022.
DANIEL A. FAJRI