TEMPO.CO, Jakarta - Tiga calon presiden peserta Pilpres 2024, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, buka suara soal kecenderungan pemilih untuk golput atau tidak memilih dalam Pemilu yang akan datang. Ketiganya satu suara mengajak masyarakat Indonesia untuk menghindari sikap golput pada hari pemilihan nanti.
Prabowo, Anies, dan Ganjar mengungkapkan hal tersebut dalam acara 13 Tahun Mata Najwa di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Ahad, 19 November 2023. Ketiganya menyampaikan pandangan mereka soal sikap tidak memilih itu ketika ditanya jurnalis sekaligus pembawa acara Najwa Shihab.
Saat memberi jawabannya, calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo mengimbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024 nanti. Prabowo mengatakan nasib bangsa ditentukan lima tahun sekali di Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Kalau kita ingin mengubah, kalau kita ingin memperbaiki nasib, gunakanlah hak pilih,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, Pemilu adalah saat di mana setiap orang memiliki kedudukan setara karena sama-sama memiliki satu suara untuk memilih. Maka dari itu, dia menyayangkan jika hak tersebut tidak digunakan dalam momen lima tahun sekali itu.
Prabowo pun menilai golput merupakan suatu sikap menyerah terhadap keadaan. “Kecenderungan golput itu sebetulnya adalah menurut saya suatu sikap menyerah, suatu sikap tidak peduli, dan ini terjadi di banyak negara," kata dia.
Sementara itu, calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengatakan golput bukan merupakan suatu pilihan yang baik dalam politik di Indonesia. Menurut Anies, golput bisa menjadi pilihan jika hal tersebut memang mempengaruhi legitimasi Pilpres. Hal tersebut, Anies berujar, bisa menjadi alternatif bagi mereka yang kehilangan harapan kepada jalannya politik di negeri ini.
Namun, kata Anies, suara yang tidak digunakan atau tidak sah di Indonesia tidak akan mempengaruhi pelaksanaan Pilpres. “Kalau Pemilu yang datang hanya 40 persen dan yang 60 persen tidak memilih, tidak kemudian pemilunya batal. Keputusannya ditentukan oleh yang 40 persen. Sekarang pilihannya kita mau jadi yang menentukan atau yang menonton keputusan,” kata Anies.
Maka dari itu, Anies menyatakan golput merupakan suatu sikap yang merugikan dalam ekosistem politik seperti di Indonesia. Dia pun mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya saja. “Jangan jadi penonton, jangan jadi golput karena tidak dihitung suaranya,” ujar dia.
Calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, mengatakan generasi muda harus dilibatkan dalam proses politik di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut agar masyarakat Indonesia dapat tumbuh bersama dan menentukan masa depan. “Mengajak mereka terlibat, bahasa saya melamar anak muda untuk bisa terlibat karena mereka unik,” kata Ganjar.
Ganjar mengaku mendapatkan banyak masukan dari anak-anak muda. Menurut Ganjar, mereka adalah figur-figur yang sudah melek politik. “Sehingga kalau mereka kita ajak bisa terlibat dan berpartisipasi, semangat itu bisa ditularkan kepada teman-temannya karena anak muda akan menentukan nasib bangsa,” ucap Ganjar.
Pilihan Editor: Luhut Bicara Politik: Jangan Gampang Judge Orang Lain