INFO NASIONAL - Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi kabar baik bagi ibu tiga anak yang biasa dipanggil Anarsih, 32 tahun. Bukan hanya Anarsih yang merasakan manfaat Program JKN melalui proses persalinan, sudah banyak yang pasti merasakan hal yang sama. Tak mau ketinggalan kali ini Anarsih yang merupakan seorang warga Pangkalan Jati, Kota Depok, turut berbagi pengalamannya sebagai salah satu warga Kota Depok yang merasakan manfaat dari BPJS Kesehatan melalui program yang dimiliki yaitu Program JKN.
“Saya dan keluarga itu sudah lama terdaftar di Program JKN, sekitar tahun 2015 kami sudah terdaftar aktif di segmen yang gratis dibayarkan oleh pemerintah dan sampai dengan saat ini kami masih aktif di segmen tersebut. Kami sangat merasa beruntung, karena selama ini segala bentuk pengobatan kesehatan kami sekeluarga terlindungi oleh program ini. Kami tidak lagi ragu untuk berobat, kalau mungkin dulunya ragu karena takut mahal dan kami tidak sanggup membayar,” ujar Anarsih, Jumat, 27 Oktober 2023 lalu.
Anarsih dan keluarga sudah lama terdaftar pada Program JKN khususnya pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang pembiayaannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Depok. Tentu hal tersebut menjadi privilege untuk dirinya dan keluarga, ia merasa hal tersebut sangat tepat karena mengingat kondisi ekonomi yang memang belum stabil, sehingga untuk bayar iuran JKN sendiri belum tentu ia mampu. Anarsih merasa beruntung menjadi salah satu warga yang mendapatkan bantuan dari pemerintah, ia pun memanfaatkan kesempatan tersebut dengan menggunakan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhannya.
“Suami saya bekerja sebagai seorang buruh lepas sehingga penghasilan bulanannya pun tidak menentu, sedangkan saya sendiri tidak bekerja alias Ibu Rumah Tangga (IRT). Jadi kami sangat bersyukur sampai dengan saat ini kami sekeluarga terjamin aktif di BPJS Kesehatan melalui programnya yaitu Program JKN. Terakhir salah satu pemanfaatan JKN yang saya pribadi lakukan adalah ketika saya melahirkan anak ketiga kami pada tahun 2020. Waktu itu saya melahirkan di Rumah Sakit (RS) Prikasih, Kota Depok. Pelayanan yang saya rasakan tidak dibeda-bedakan walau orang bilang ada pembeda antara pasien JKN dan pasien umum. Alhamdulillah saya tidak merasakan hal tersebut, bahkan sekalipun dengan kami yang bisa dibilang dibayarkan oleh pemerintah,” jelas Anarsih.
Persalinan anak ketiga yang dirasakan Anarsih berjalan dengan sangat lancar, Anarsih maupun sang anak keduanya sehat serta sama-sama mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan. Menurutnya mungkin tidak semua warga dapat merasakan pelayanan yang baik dari fasilitas kesehatan (faskes), tapi ia bersyukur karena selama ini ia selalu mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik tanpa diskriminasi.
Ia pun yakin bahwa adanya pelayanan kesehatan yang mungkin tidak memuaskan peserta JKN hanya dilakukan oleh oknum tertentu. Namun dengan semakin majunya BPJS Kesehatan saat ini, tentu juga akan bersama dengan majunya pelayanan kesehatan di seluruh faskes di Indonesia.
“Berangkat dari pengalaman yang saya rasakan selama ini membuat saya dan keluarga tidak ragu untuk turut mendukung saudara atau kerabat dekat kami untuk segera mendaftarkan diri di Program JKN. Ya menyesuaikan saja dengan keuangan dan ekonomi masing-masing, kalau memang mampu bisa langsung daftar sebagai peserta mandiri dengan kelas sesuai kemampuan, dan jika memang tidak mampu maka daftarkan diri untuk diajukan aktif di segmen yang gratis dibiayai oleh pemerintah seperti saya,” tutup Anarsih.(*)