TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan tak ingin menuduh pakta integritas tersangka PJ Bupati Sorong Yan Piet Mosso untuk pemenangan salah satu pasangan calon seperti yang dijelaskan dalam surat yang beredar saat ini. "Kita enggak bisa menuduh seseorang untuk pemenangan kepada paslon tertentu," kata dia di kompleks DPR Jakarta Pusat, Rabu, 15 November 2023.
Pasalnya, kata Sahroni, Pakta Integritas tersebut bisa saja diadakan oleh orang lain. Namun ia tak menampik kemungkinan hal tersebut memang dibuat yang bersangkutan. "Kan mislanya gue juga bisa dibuat untuk memenangkan siapa misalnya, gitu kan dengan kategori apa misalnya. Tapi ada hal yang mungkin akhirnya terlihat bahwa ada, ya kalau dibilang 'Carmuk' lah," kata politikus NasDem itu.
Ahmad Sahroni menduga Yan Piet Mosso membuat Pakta Integritas sebagai upaya cari muka supaya mendapatkan bantuan perlindungan hukum. "Carmuk untuk memenangkan paslon tertentu, agar dilindungi dari segala aspek hukum," ujarnya.
Sahroni mengingatkan tidak ada yang bisa menjamin bebas dari hukum. Pasalnya hukum berlaku untuk semua orang. "Di Republik ini gak ada yang menjamin secara hukum siapa pun dia. Kalau tidak hati-hati maka hukum itu berlaku kepada siapa pun, ya contohnya OTT (operasi tangkap tangan) di Sorong itu," katanya.
Sebelumnya, Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso, tersangka dugaan tindak pidana korupsi, ditengarai membuat nota kesepahaman dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua Barat Brigjen TNI TSP. Silaban untuk mencari dukungan dan memberikan kontribusi suara pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 minimal sebesar 60 persen+1 untuk kemenangan Ganjar Pranowo di Kabupaten Sorong. “Bersedia menjaga kerahasiaan sepenuhnya berkaitan pembuatan Pakta Integritas ini,” tulis Yan Piet Mosso dalam dokumen Pakta Integritas yang diterima Tempo, Senin malam, 13 November 2023.
Dalam dokumen itu, tidak disebutkan spesifik tanggal penandatanganan, tetapi hanya terdapat keterangan di Sorong, Agustus 2023. Pakta Integritas itu dibuat oleh Yan Piet Mosso dan diketahui oleh Kepala Badan Intelijen Daerah Papua Barat Brigjen TNI TSP. Silaban.
Pilihan Editor: Mahfud Md Irit Bicara Ditanya Soal Temuan Pakta Integritas Pj Bupati Sorong dan BIN untuk Kemenangan Ganjar Pranowo