TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka berdiri lalu mencium tangan calon presiden Anies Baswedan di acara penetapan nomor pasangan capres-cawapres. Momen itu muncul saat capres Prabowo Subianto menyudahi pidatonya.
Sebelum menutup pidato, Prabowo menyuguhkan pantun. "Kalau mendapat calon baru, calon lama dilupa jangan," katanya di Gedung KPU RI, Selasa, 14 November 2023.
Saat pantun itu rampung dan pidato berakhir, Anies dan cawapresnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, berdiri dari kursi. Kedua orang itu menghampiri Prabowo dan Gibran, berjabat tangan.
Saat itulah, Gibran memegang tangan Anies, menunduk dan mencium tangan bekas Gubernur DKI Jakarta, yang mendapat nomor urut satu dalam pemilihan presiden itu. Ia juga mencium tangan Muhaimin Iskandar.
Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan Indonesia mengalami berkali-kali pemilihan umum. Dalam proses itu Indonesia masih utuh, dan masih bersatu. Keutuhan itu terjadi meski begitu banyak tantangan.
"Saya sangat setuju dengan aspirasi dan harapan-harapan, yang disampaikan oleh pasangan nomor urut satu," kata Prabowo. "Kalau baik, kami bilang baik."
Prabowo menyatakan sangat sependapat dengan pasangan Anies-Muhaimin atau AMIN. "Kami bersyukur, kami memiliki negara demokrasi, kami percaya dan yakin KPU akan melaksanakan pemilu dengan sebaik-baiknya," ujar dia.
Pidato Menteri Pertahanan itu sekilas menanggapi penyampaian Muhaimin. Saat berpidato, Cak Imin berharap agar pemilu bisa berjalan secara adil. Dia menekankan supaya tidak ada kecurangan dalam pesta demokrasi tersebut.
"Amin (Anies-Imin) menganggap bahwa kami telah memiliki kesempatan untuk menjaga agar pemilihan umum berjalan dengan langsung, umum, bebas, dan rahasia. Dengan penuh kejujuran," kata Cak Imin.
Kepada masyarakat Indoensia, kata Muhaimin, melihat pemilihan umum ini ibarat kompetisi sepak bola. Dia menjelaskan, bahwa tim capres-cawapres bermain dengan sportif dan terbuka.
"Sehingga ibarat rakyat harus menikmati pemilu tahun ini dengan penuh riang-gembira," tutur dia. "Berkompetisi, tapi tetap berkeluarga."
Seusai berpidato dan mendapatkan temukan tangan, Anies dan Cak Imin kembali di kursi. Disusul Prabowo mengambil tempat berpidato. Saat itulah Gibran berdiri di bagian kiri belakang Prabowo. "Saya setuju dengan penyampaian Gus Muhaimin, sahabat lama saya," kata Prabowo.
Pilihan Editor: Cak Imin Analogikan Pemilu dengan Sepak Bola: Kalau Ada yang Curang Diteriaki