INFO NASIONAL - Dalam momentun peringatan Hari Kesehatan Nasional 2023, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID berkomitmen terus berkontribusi secara langsung untuk kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi MIND ID untuk menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia yang berkelanjutan.
Menurut Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf, strategi Grup MIND ID memelihara kesehatan masyarakat sekitar tambang merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan. "Salah satu fokus utama Grup MIND ID dalam bidang kesehatan adalah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitar tambang," ujarnya.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan berbagai program kesehatan Grup MIND ID, salah satunya mengatasi masalah stunting. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia pada 2022 masih sebesar 24,4 persen. Masih jauh dari target pemerintah sebesar 14 persen pada 2024, sehingga Grup MIND ID menggencarkan aksi pencegahan stunting di berbagai wilayah Indonesia.
Sebagai contoh, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang menjadi bagian dari Grup MIND ID, mendukung percepatan penurunan stunting di area pertambangan UBP Bauksit, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Pasalnya prevalensi stunting di wilayah tersebut mencapai 32,5 persen pada 2022.
Berdasarkan social mapping yang dilakukan PT Antam UBP Bauksit Kalimantan Barat, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya stunting di Kabupaten Sanggau. Antara lain kurangnya gizi untuk ibu hamil dan anak baru lahir, pola asuh terkait gizi yang buruk, dan standar pelayanan kesehatan yang kurang memadai.
Membantu mengatasi masalah tersebut, PT Antam mengagas program Generasi Sehat Bebas Stunting (GEN SEHAT) dan menggelar berbagai aksi, antara lain membentuk Rumah Peduli Remaja Putri (RUPE-RUPE).
Anggota Grup MIND ID lainnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) membantu mengatasi masalah stunting dengan mengedukasi masyarakat melalui acara bertajuk Peduli Stunting. Kegiatan yang melibatkan Komunitas Instro Karyawan Freeport ini berlangsung di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Oktober 2023 lalu.
Dalam kegiatan tersebut, PTFI memberikan edukasi terkait pentingnya makanan pendamping air susu ibu (MPASI) untuk mencegah stunting pada balita. Pembuatan MPASI tidaklah sulit dan bisa memanfaatkan pangan lokal yang banyak ditemui di wilayah Papua, seperti umbi-umbian, aneka ikan, hingga sayur-sayuran.
Director & EVP Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma mengatakan PTFI juga aktif berkolaborasi dengan berbagai instansi pemerintahan dalam mengatasi masalah stunting di Papua Tengah.
“Kita berupaya untuk bisa mendapatkan informasi lebih dini sehingga bisa melakukan tindakan preventif untuk menjaga ibu dan janin tetap sehat hingga proses melahirkan,” ujarnya.
Anggota MIND ID berikutnya, PT Timah Tbk juga tidak ketinggalan. Perusahaan kerap memberikan edukasi dan bantuan makanan tambahan bagi anak-anak stunting di wilayah operasional perusahaan melalui program Mobil Sehat PT Timah Tbk.
Komitmen PT Timah Tbk dalam penanganan stunting ini diganjar penghargaan dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Agustus 2023 lalu. PT Timah Tbk dinilai menjadi perusahaan yang telah berperan nyata dalam penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan di Babel.
Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk sukses meningkatkan akses masyarakat, terutama masyarakat miskin, terhadap pangan bergizi. Hal ini dilakukan melalui program Rumpun Pangan Dengan Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan (Ruang Rural) bekerja sama dengan lembaga ekonomi petani PT Pengayom Tani Sejagad.
Kerja sama ini menghasilkan beras merah organik yang ditanam di Desa Rejosari Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah. Melalui program ini, PTBA juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, terutama untuk ibu hamil dan anak balita.
Adapun PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum melakukan sejumlah program berkelanjutan penanggulangan stunting di sekitar wilayah operasional dalam rangka mendukung Indonesia Bebas Stunting 2030. Program tersebut antara lain perbaikan gizi balita stunting, program bapak asuh, dan program preventif pencegahan stunting untuk ibu hamil.
Dalam program perbaikan gizi balita stunting, Inalum melakukan sosialisasi perbaikan gizi dan memberikan asupan gizi kepada keluarga yang tercatat dengan balita stunting. Inalum memberikan paket sembako selama 120 hari kepada 29 keluarga dan balitanya dengan pemantauan ketat bersama instansi kesehatan terkait untuk mengukur perkembangan kesehatan balita. Program ini dilakukan di kawasan Kuala Tanjung dan Kuala Indah, dua desa di Kabupaten Batu Bara.
Dalam program Bapak Asuh Stunting, Inalum menjadi bapak asuh untuk 30 balita stunting disekitar perusahaan dengan melakukan perbaikan gizi dan pemantauan aktif. sedangkan pada program preventif pencegahan stunting untuk Ibu Hamil, Inalum memberikan edukasi nutrisi, pemberian suplemen, senam ibu hamil, dan pengukuran kesehatan secara berkala. (*)