TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketum Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menyebutkan banyak drama menjelang Pilpres 2024. Menurut Jazilul, pernyataan Jokowi tersebut termasuk drama.
"(Itu) drama di atas drama," kata Jazilul usai ditemui di acara perayaan ulang tahun ke 12 Partai NasDem, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 November 2023.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut soal drama politik menjelang Pilpres ketika menyampaikan sambutan dalam undangannya di puncak ulang tahun ke 59 Golkar.
Menurut Jazilul, konteks drama tersebut tak lepas dari sosok Presiden. Ia menduga drama yang dimaksud Presiden Jokowi adalah drama yang dibuat oleh Presiden Jokowi sendiri.
"Ya drama di atas drama, yang membuat drama malah bilang drama," katanya.
Tak hanya Jazilul, pernyataan Presiden Jokowi soal drama politik tersebut dikomentari Juru Bicara Anies Baswedan Andi Sinulingga. Ia menduga yang paling mungkin memunculkan drama politik adalah Presiden.
Menurut Andi, Presiden merupakan sosok penguasa yang memiliki kekuasaan. Andi mengatakan pernyataan soal Presiden paling layak menjadi sutradara terbukti kan banyak hal. Ia mengklaim buktinya itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Ini bahwa Jokowi itu adalah aktor sekaligus sutradara," katanya.
"Jokowi sendiri yang orkestrasi, Pak Jokowi sendiri yang mempermasalahkan jadi Pak Jokowi itu sudah terlalu sering, bilang tidak akan impor, impor, macam macam yang dikatakan dilakukan sebaliknya,".
Andi mengatakan dari rekam jejak Jokowi yang ada banyak menimbulkan ketidakpercayaan. Andi menyebutkan contohnya seperti yang sudah dilakukan oleh kader PDIP saat ini.
"Gak percaya lagi. Dan bukti ketidakpercayaan itu adalah aktivis-aktivis PDIP sendiri, dari rumahnya sendiri dan itu disampaikan oleh tokoh tokoh PDIP anda bisa cek sendiri jadi ya begitu," kata dia.
Andi kemudian menyebut kalau Presiden tidak ingin ada mencuatnya drama-draama mestinya tang bersangkutan tidak menyinggung persoalan tersebut.
"Misalnya gini loh jangan buang sampah di situ ada plangnya tapi banyak sampah di situ anda paham ga. Jangan buang air kecil di situ tapi bau pesing gitu loh," katanya.
Andi menilai Presiden hanya perlu munculkan narasi yang maju soal Pilpres 2024, maksudnya kata Andi, tidak terdistraksi persoalan yang ada di belakang.
"Jadi kita itu mau kemana sih? Mau maju? Ya narasi kita maju aja tapi ini kan mau dialihkan terlalu banyak drama terlalu banyak perasaan," katanya.
Pilihan Editor: Setelah di Bali, Poster Ganjar Pranowo Dicopot Satpol PP Diduga di Medan