TEMPO.CO, Jakarta - Para peserta Aksi Bela Palestina meneriaki Anies Baswedan dengan kata "presiden" ketika Mantan Gubernur DKI Jakarta itu naik ke atas panggung. Anies merupakan calon presiden dari Koalisi Perubahan.
Menanggapi teriakan itu, Anies mengatakan seluruh peserta aksi hadir di tempat itu untuk membela Palestina. Dia meminta peserta aksi berfokus kepada tujuan itu bukan soal Pemilu 2024.
"Jadi kita bicara ini soal Palestina, setuju?" kata Anies di kawasan Monas, Jakarta, Ahad, 5 November 2023.
Anies meminta peserta aksi mengikatkan syal Palestina dan meneriakkan yel-yel dalam bahasa Inggris, seperti "no more occupation" (tidak ada lagi penjajahan) dan "free Palestine" (bebaskan Palestina).
"Kita berkumpul di sini karena mengirimkan pesan kepada dunia, bukan berkumpul di sini untuk kepentingan kita," kata Anies.
Minta sebarkan melalui media sosial
Tak cukup sampai di situ, Anies meminta peserta aksi merekam dan menyebarluaskan yel-yel itu melalui media sosial.
"Biarkan dunia menyaksikan dari Lapangan Medan Merdeka dikirimkan pesan kemerdekaan ke Palestina," kata Anies.
Lapangan tempat Aksi Bela Palestina itu terselenggara, kata Anies, adalah Lapangan Medan Merdeka, bukan Lapangan Monas.
"Ini namanya Medan Merdeka, menandai kemerdekaan yang kita raih lewat perjuangan," kata Anies.
Aksi pagi itu, kata Anies, bertujuan mendorong kebangkitan Palestina. "Kita ingin dunia melihat bahwa dari sebuah negeri paling timur dikirimkan fajar kebangkitan Palestina," kata Anies.
Aksi Bela Palestina ini digelar setelah Israel melancarkan serangan terhadap masyarakat sipil di Palestina sejak awal Oktober lalu. Agresi militer itu disebut telah menewaskan sekitar 10 ribuan jiwa masyarakat sipil di sana. Berbagai negara mengutuk serangan Israel itu dan meminta mereka untuk segera menghentikannya.
Selain Anies Baswedan, Aksi Bela Palestina ini juga dihadiri sejumlah tokoh lainnya. Diantaranya Ketua DPR RI Puan Maharani beserta sejumlah anggota parlemen, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Selain itu hadir pula mantan Ketua MPR RI Amien Rais dan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin.