TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan telah menyita sejumlah barang bukti dari 59 tersangka yang diduga teroris. Barang bukti tersebut ada Avtomat Kalashnikova 1947 atau AK-47, Amunisi, bahan kimia peledak hingga media cetak propaganda.
"Penyitaan barang bukti adalah AK-47, dua pucuk senjata api, amunisi, magazine, satu pucuk senjata revolver dan 17 amunisinya. Kemudian ada bahan kimia peledak seperti belerang, garam himalaya yang akan mengganti ACL, dan beberapa senjata lainnya, dan beberapa materi media cetak sebagai alat propaganda," kata Kombes Aswin Siregar saat Konferensi Pers di Humas Mabes Polri pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Kombes Aswin Siregar mengatakan Densus 88 terus melakukan upaya untuk menggagalkan berbagai bentuk terorisme. Terlebih saat memasuki tahun politik. Banyak pihak yang terlibat untuk mengamankan dan menjamin pelaksanaan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
"Di Polri sendiri masih banyak yang melakukan pengamanan selain Divisi Humas Polri. Densus akan terus memonitor perkembangan tersebut," kata Aswin Siregar.
Aswin Siregar mengatakan tindakan yang dilakukan oleh Polri adalah preventif sebelum pada tahap persiapan. "Kesiap-siagaan dalam tahap persiapan sebelum pelaksanaan itulah yang menjadi target kita. Kita berupaya untuk mencegah adanya hal tersebut, yang dapat menimbulkan rasa takut pada masyarakat," kata Aswin Siregar. Sampai dengan ini, Kombes Aswin Siregar mengatakan ada 104 terduga teroris yang tertangkap sepanjang 2023.
Pilihan Editor: 59 Tersangka Teroris Diringkus Densus 88, Diduga Ingin Gagalkan Pemilu 2024